A. Pengertian
Kompres hangat adalah suatu metode dalam
penggunaan suhu hangat setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis
seperti rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau
mencegah terjadinya spasme otot, memperlancar sirkulasi darah, merangsang peristatik
usus, serta memberi rasa hangat. Pada kasus demam di sarankan untuk tidak
menggunakan pakaian tebal ataupun selimut tebal karena hal ini tidak di
butuhkan dan justru akan mmperhambat proses pengeluaran panas dalam tubuh,
pakaikan saja pakaian dengan kain tipis jika sangat mendesak (tubuh dalam
keadaan sangat menggigil) karena pada dasarnya apabila tubuh menggigil ataupun
sebaliknya berkeringat dalam suatu aktivitas, hal tersebut menandakan tubuh
sedang dalam mempertahankan/ menyeimbangkan ketahanan suhunya. Efek terapeutik
pemberian kompres hangat :
·
Mengurangi
nyeri
·
Meningkatkan
aliran darah
·
Mengurangi
kejang otot
·
Menurunkan
kekakuan tulang sendi .
Penggunaan
Kompres Hangat :
·
Untuk
mereka yang demam
Kompres badan dapat dilakukan dengan dua metode. Yaitu
kompres dengan air hangat dan air dingin. Kedua metode kompres ini punya
argumen pembenaran tersendiri sehingga sulit untuk disalahkan secara mutlak.
Kompres dengan air dingin agaknya berlindung kepada hukum fisika bahwa panas
dari suatu tempat akan berkurang setelah diserap benda lain. Dengan diserapnya
panas tubuh oleh kain dingin maka suhu tubuh akan turun mendekati normal.
Sedangkan kompres menggunakan air hangat didasarkan bahwa kompres dengan
menggunakan air dingin itu sebenarnya tidak begitu efektif menurunkan panas.
Karena kontak dengan air dingin maka pembuluh darah yang kontak dengan kain
kompres dingin akan menyempit (vasokonstriksi) sehingga menyulitkan pengeluaran
panas.
Di samping itu, benda dingin yang ditempelkan di
tubuh menyebabkan thermoregulator (pengatur suhu) yang terdapat di hipotalamus
keliru memberi perintah. Perintah yang seharusnya menurunkan suhu berubah
menjadi menaikkan suhu karena benda dingin yang menempel. Itulah sebab mengapa
orang yang demam diberikan kompres menggunakan air dingin atau es akan lebih
demam lagi saat kompres tersebut dihentikan.
Lain halnya bila dilakukan kompres dengan air
hangat. Pusat pengatur suhu menerima informasi bahwa suhu tubuh sedang berada
dalam kondisi hangat, maka suhu tubuh butuh untuk segera diturunkan. Apalagi,
saat demam kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita justru mengalami
peningkatan suhu. Kompres air hangat memiliki beberapa keuntungan, disamping
membantu mengurangi rasa dingin, air hangat juga menjadikan tubuh terasa lebih
nyaman.
Letak Bagian Tubuh yang Sebaiknya Dikompres,
Penanganan demam pada anak sebaiknya dilakukan dengan melakukan kompres di
ketiak atau lipat paha. Iklan yang selama ini menayangkan cara menurunkan panas
dengan menempelkan plester pada dahi tidaklah benar. Kompres pada daerah kepala
tidak efektif karena terhalang tulang tengkorak.
·
Untuk
cedera lama/ kondisi kronis, yang mana bisa membantu membuat rileks, mengurangi
tekanan pada jaringan serta merangsang aliran darah ke daerah tersebut.
·
Untuk
mereka yang perutnya kembung dan yang mempunyai sakit radang sendi.
·
Untuk
pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tegang tetapi tidak boleh di gunakan untuk yang
cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas dapat memperparah bengkak
yang sudah ada.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Memberikan Kompres Hangat :





B.
Mekanisme Tubuh Terhadap Kompres
Hangat dan Upaya Menurunkan Suhu Tubuh
Pemberian kompres hangat pada
daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipothalamus melalui sumsum tulang
belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas dihipothalamus di rangsang,
system efektor mengeluarkan sinyal yang memulai keringat dan vasodilatasi perifer. Erubahan ukuran
pemburu darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai
otak, dibawah pengaruh hipothalamik bagian anterior sehingga terjadi
Vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/kehilangan
energi/ panas melalui kulit meningkat (berkeringat), diharapkan akan terjadi
penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali.
Indikasi Perawatan
Kompres panas dapat digunakan dalam keadaan berikut:
Leher : amandel (tonsilitas), radang tekak, radang tenggorokan, sakit telinga
Sendi : sakit dan bengkak karena arthritis, demam rematik, trauma
Dada : batuk karena pilek atau
flu, bronkitis, pneu-monia, batuk karena sesak
nafas pada anak-anak, batuk rejan, asthma
Perut : susah buang air,
hepatitis, bengkak pada perut besar dan kecil, mual pada kehamilan, sakit perut
(kolik), susah tidur, keadaan cemas
Kaki : indikasi sama pada rendaman air kaki panas.
C. Prinsip Fisiologis Kompres Panas
Pemakaian
kompres panas biasanya dilakukan hanya setempat saja pada bagian tubuh
tertentu. Dengan pemberian panas, pembuluh-pembuluh darah melebar. Sehingga
akan memperbaiki peredaran darah didalam jaringan tersebut. Dengan cara ini
penyaluran zat asam dan bahan makanan ke sel-sel diperbesar dan pembuangan dari
zat-zat yang dibuang akan diperbaiki. Jadi akan timbul proses pertukaran zat
yang lebih baik. Aktifitas sel yang meningkat akan mengurangi rasa sakit dan
akan menunjang proses penyembuhan luka, radang yang setempat seperti abses,
bisul-bisul yang besar dan bernanah, radang empedu, dan juga beberapa radang
persendian. Pada otot-otot, panas memiliki efek menghilangkan ketegangan.
Setelah suatu pemberian kompres panas dapat dilakukan latihan fisioterapi dengan
lebih mudah pada seorang pasien/penghuni.
Panas
sudah di pergunakan sebagai obat melawan rasa sakit oleh setiap bangsa selama
berabad-abad. Bahkan hewan apapun rupanya tahu bahwa panas akan mengurangi rasa
sakit dan nyeri. Amati saja anjing tua yang sakit rematik, lihatlah bagaimana
hewan itu mencari bagian terpanas di kebun untuk menghangatkan
tulang-tulangnya. Panas memperbaiki masokan darah pada otot, sehingga sisa-sisa
yang mengandung racun bias terbilas. Salah satu keuntungan besar terapi panas ialah
kemudahannya dan kepraktisannya.
D. Sumber Panas dan Cara penggunaannya
panas
dapat diberikan dalam bentuk yang banyak melalui:
1. kompres
panas basah
Persiapan alat :
·
kom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)
·
bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong
dengan ukuran yang sesuai
·
kasa perban atau kain segitiga
·
pengalas
·
sarung tangan bersih di tempatnya
·
bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan
Lysol 3%)
·
waslap 4 buah/tergantung kebutuhan
·
pinset anatomi 2 buah
·
korentang
Prosedur :
·
dekatkan alat-alat kedekat klien
·
perhatikan privacy klien
·
cuci tangan
·
atur posisi klien yang nyaman
·
pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
·
kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila
diperban. Kemudian, buang bekas balutan ke dalam bengkok kosong
·
ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak
seteril, lalu masukkan ke dalam kom yang berisi cairan hangat.
·
kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan
letakkan pada area yang akan dikompres
·
bila klien menoleransi kompres hangat tersebut,
lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering. selanjutnya dibalut dengan kasa
perban atau kain segitiga
·
lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai
program dengan anti balutan kompres tiap 5 menit
·
lepaskan sarung tangan
·
atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
·
bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
·
cuci tangan
·
dokumentasikan tindakan ini beserta responnya
Hal yang perlu diperhatikan :
a. kain kasa
harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap hangat
b. cairan
jangan terlalu panas, hindarkan agar kulit jangan sampai kulit terbakar
c. kain
kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
d. untuk
kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka tertutup
seperti memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril karena yang penting
bersih.
2.
kompres
panas kering menggunakan Kantong panas atau bui-bui panas
Kantong
karet berisi air panas, yang diisi air panas (jangan yang mendidih). Suatu
kantong air panas yang diletakkan diatas bagian badan tertentu, hanya boleh
terisi sepertiganya, dalam hal lain secara maksimal hanya boleh dua pertiganya.
Sebelum kita menutup kantong air panas rapat-rapat, kita akan keluarkan udara
yang ada dalam kantong ini. Selanjutnya kita periksa kantong tadi sekali lagi
apakah terdapat kebocoran atau tidak. Kita tidak boleh meletakkan kantong ini
langsung diatas badan, oleh kerena harus dialasi oleh sebuah kain
flanel.disamping pemeriksaan apakah bocor, mungkin dapat terjadi bahwa dalam pemakaiannya
terjadi kebocoran (yang dapat mengakibatkan luka bakar). Jadi kita harus secara
teratur memeriksanya, dan hal ini sangat penting.
Persipan alat :
·
buli-buli panas dan sarungnya
·
termos berisi air panas
·
termomerter air panas
·
lap kerja
prosedur
:
·
persiapan alat
·
cuci tangan
·
lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli
panas dengan cara : mengisi buli-buli dengan air panas, kencangkan penutupnya
kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu kosongkan isinya.
Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60ºc)
·
isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang
lebih setengah bagian dari buli-buli tesebut. Lalu keluarkan udaranya dengan
cara :
-
letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau
tempat datar.
-
Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan
permukaan air di leher buli-buli
-
Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan
rapat/benar
·
Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu
keringkn dengan lap kerja dan masukkan ke dalam sarung buli-buli
·
Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien
·
Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang
memerlukan
·
Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui
kelainan yang timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti
kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran, dsb.
·
Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang
dengn air anas lagi, sesuai yang di kehendaki
·
Bereskan alat alat bila sudah selesai
·
Cuci tangan
·
Dokumentasikan
Hal-hal
yang peril di perhatikan :
a. buli-buli
panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
b. pemakaian
buli-buli panas ada bagian bdomen, tutup buli-buli mengarah ke atas atau ke
samping
c. pada
bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah atau ke samping
d. buli-buli
harus di periksa dulu atau tidak cicin karet pada penutupnya
3. Kain
Priessnitzverband
Kain
ini dapat di pakai untuk meninggikan suhu setempat (misalkan pada peradangan),
cara bekerjanya sebagai berikut. Kain linen yang di basahi dengan air hangat
(ataupun kain katun), kita lipat dua pada tempat yang diinginkan. Sebagai
pengganti kain tadi dapat juga dipakai kain kasa untuk kompres. Setelah diatas
ini diletakkan kapas yang tebal-tebal, kita membalutnya dengan kain pembalut
luka . sering diantara kapas-kapas yang tebal dengan kain yang basah itu masih
diberi suatu lapisan plastik. Dengan cara ini tempat yang diikat tadi akan
secara perlahan suhunya naik. Oleh karena peningkatan suhu ini di atur sendiri
oleh tubuh. Maka risiko kepanasan dan terbakar tidak akan terjadi. Sehubungan
dengan ini di kenal tempat-tempat yang sudah lama sekali dikenal pada sakit
leher atau infeksi tenggorokan dingin. Bila dikenal suatu cara dengan membalut
leher dengan suatu kain basah dan membalut ini dengan suatu syal kain wol atau
kain biasa.
4. Bantal
dan selimut listrik
Pada
pemakaian bantal atau selimut listrik bias timbul risiko sbb:

terjadi kabel yang putus;

selimut;

meskipun risiko ini sangat terbatas.

setel tinggi untuk waktu yang lama, dan
pasien tidak
memungkinkan untuk bergerak
5. Lampu-lampu
penyinaran
Lampu
penyinaran yang paling terkenal adalah lampu inframerah. Terminology inframerah
berarti suatu penyinaran panas yang intensif. Lampu harus minimal 30 cm dari
kulit. Penempatan lampu dengan jarak yang lebih pendek dari kulit, untuk waktu
yang cukup lama, dapat menimbulkan luka-luka bakar. Suatu pengaturan waktu yang
tepat dari jam pengatur otomatis dan observasi yang baik dalam hal ini adalah
sangat penting sekali. Lampu inframerah masih di pakai untuk:



6. Pembungkusan
yang panas dan mandi panas
Suatu
pembungkusan yang panas dapat di lakukan secara kering maupun secara
lembab/basah pada suatu tempat tertentu. Pembalutan panas kering biasanya di
kombinasikan dengan botol, kantong pemanas, bantal listrik. Pembalutan panas
basah sering menimbulkan keringat setempat. Untuk mengatasi masuk angin, hal
ini sebaiknya jangan d lakukan. Setelah melepas balutan panas-basah,
pasien/penghuni harus di keringkan dengan seksama.
Efek
mengendorkan dari mandi hangat sudah banyak di kenal orang. Tidak hanya
mengendorkan otot-otot tapi juga rasa sakit; tapi orang juga merasa lebih
tenang dan lebih sejuk. Suhu yang ideal untuk mandi hangat adalah 34-37ºC.
suatu risiko dari mandi panas adalah penempatan panas di kepala yang dapat
menimbulkan kepala pusing, rasa ingin muntah, dan rasa mau pingsan.
gan.. bisa lihat referensinya??
BalasHapusdaftar pustaka please ..
BalasHapus