Selasa, 28 April 2015


CONTOH PENERAPAN
KOMPETENSI & PRAKTIK PROFESIONAL BIDAN

No
KOMPETENSI
CONTOH
PENERAPAN
1.
Pengetahuan umum, keterampilan dan prilaku yang berhubungan dengan ilmu sosial, kesmas & profesi kesehatan.
Bidan menjalin kerja sama yg baik dengan ibu dalam penanganan masalah yg ada pada kaum ibu sesuai dengan apa yg sudah di sarankan oleh bidan (saling bertukar pikiran) dengan mempertimbangkan hak pasien dlm memilih. Bidan juga harus meminta persetujuan secara tertulis, agar dalam prakteknya apabila terjadi kesalahan tidak menjadi tanggungan bidan sepenuhnya. Bidan juga mampu melakukan standard pelayanan umum yg meliputi registrasi, rincian kegiatan pelayanan, promosi, dan standard pelayanan antenatal seperti identifikasi pada bumil, pemeriksaan atau pemantauan antenatal, palapasi abdomianal dan persiapan persalinan.
·         Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama (informed choice).
·         Advokasi & strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan haknya untuk mencapai kesehatan optimal.
·         Standard profesi & praktik kebidanan.
2.
Pra-konsepsi, keluarga berencana, dan ginekologi.
Bidan harus mampu melakukan pemeriksaan berkala pada akseptor KB & melakukan intervensi sesuai dengan kebutuhan. Artinya, bidan harus kompeten & mau memberikan pemeriksaan secara rutin kepada pasien dengan akseptor IUD & AKDR, pada pasien suntik jangka waktunya 2 tahun, harus mampu memberikan konseling untuk mengganti cara ber-KB, untuk menghindari kegagalan kontrasepsi.
·         Pendidikan kesehatan & keterampilan konseling dasar.
·         Melakukan pemeriksaan berskala akseptor KB & melakukan intervensi sesuai kebutuhan.
3.
Asuhan konseling selama kehamilan.
Membuat perencanaan persalinan, petugas kesehatan yang terampil,tempat bersalin, keuangan, nutrisi yang baik selama hamil, perlengkapan esensial bayi, bidan juga harus mampu melakukan skrining/ penapisan kondisi-kondisi yang memerlukan persalinan RS (SC, IUFD dll) ibu yg sudah th dirinya mempunyai kondisi yg memerlukan kelahiran di RS akan berada di RS saat persalinan, sehingga kematian karena penundaan keputusan, keputusan yg kurang tepat atau hambatan dalam hal jangkauan dapat di cegah. Selain itu bidan juga harus mampu mendeteksi kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu, dan letak/presentri abnormal setelah 38 minggu. Bumil juga akan mendapatkan imunisasi tetanus, toksoid untuk mencegah kematian BBL karena tetanus. Serta memberikan suplementasi, zat besi dan folat. Umumnya anemia ringan yg terjadi pada bumil adalah anemia defisiensi zat besi dan asam folat.
·         Konseling persiapan persalinan, kelahiran & menjadi orang tua.
·         Identifikasi penyimpangan kehamilan normal & penanganan yg tepat (merujuk ke fasilitas kesehatan).
·         Tanda & gejala komplikasi kehamilan.
·         Melaksanakan pemeriksaan fisikumum secara sistematis & lengkap.
·         Menilai keadaan janin selama kehamilan.
·         Penatalaksaan anemia ringan, HG grade 1, abortus iminen & preeklamsi ringan.
·         Imunisasi pada bumil.
4.
Asuhan selama persalinan.
dukungan psikologis pada ibu bersalin dapat dilakukan seorang bidan dengan cara memberikan sugesti positif, mengalihkan perhatian terhadap rasa sakit dan ketidak nyamanan dan hal-hal membahayakan selama persalinan misalkan seorang bidan mampu memahami posisi-posisi melahirkan bertujuan untuk menjaga proses melahirkan dapat berjalan senormal mungkin, maka dapat di hindari terjadinya intervensi yg tidak perlu sehingga meminimalisir resiko kematian pada bayi, serta bidan juga mampu membangun kepercayaan dengan komunikasi yg efektif pada pasien & keluarga. Bidan harus memastikan bahwa ibu harus mencukupi kebutuhan nutrisi & cairannya utk mencegah hilangnya energy setelah mengeluarkan banyak tenaga setelah kelahiran bayi (kala II).

·         Fisiologi persalinan.
·         Manajemen fisiologi, kala III.
·         Memberikan dukungan psikologis bagi ibu & keluarga.
·         Memberikan cairan, nutrisi & kenyamanan yg adekuat selama persalinan.
5.
Asuhan pada ibu nifas & menyusui.
Setelah proses persalinan selesai (kala IV), sambil melakukan obsesvasi, bidan dapat mengizinkan ibu untuk tidur apabila sangat kelelahan karna dapat membantu ibu dalam memulihkan fungsi alat-alat reproduksi & meminimalisasi trauma pada saat persalinan, namun sebagai bidan juga memotivasi ibu utk memberikan ASI dini 30 menit setelah melahirkan, karena selain berguna bagi BBL sebagai sumber penghangat dan nutrisi yg baik utk di peroleh bayi juga bermanfaat bagi ibu dalam segi kesehatan pasca persalinan& serta menjalin kontak batin antara ibu dan bayi.
·         Nutrisi ibu nifaskebutuhan istirahat, aktivitas & kebutuhan fisiologis lain (pengosongan kandung kemih).
·         Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir.
·         Bonding and attachment orang tua & BBL untuk menciptakan hubungan positif.
·         Memulai & mendukung pemberian ASI eksklusif.
6.
Asuhan pada bayi baru lahir.
Bidan harus mampu mengkoordinir kebersihan bayi baru lahir seperti pemantauan kebersihan jalan nafas pada bayi saat lahir, hal ini akan berakibat kondisi vatal apabila tidak di perhatikan secara baik karena dapat mengakibatkan cairan lambung masuk ke paru-paru dalam kondisi lama akan mengakibatkan kesulitan nafas & pendarahan di otak serta keterlambatan tumbuh kembang, juga infeksi yg terjadi pada tali pusar pada bayi neonatal akibat pemotongan yg salah, di sini bidan berperan penting dalam menjaga kebersihan juga hal lainnya seperti mata, telinga pada saat bersalin atau Menggunakan bahan & peralatan yg bersih. Bidan juga harus mampu menilai kondisi bayi, apakah gambaran wajah & proporsi tubuh normal. Bayi di tengkurapkan utk mengecek spina bifida & memastikan bahwa punggung normal serta anus, tungkai, esopagus dr kotoran dan lendir, jari tangan & jari kaki juga hrs di periksa dgn teliti, bayi di timbang serta lingkar kepala di ukur,  & tidak lupa pula mengukur suhu tubuh BBL. Hal lain juga dapat di lakukan seorang bidan dalam dukungan ASI eksklusif pada BBL serta kebersihan & perawatan payudara Menggunakan bahan dan tekhnik tertentu, cara memandikan bayi, kosmetik bayi, pakaian, popok, apakah bayi menyusui 2-4 jam sekali, berkemih 6-8 kali sehari, serta kebersihan tubuh bayi.
·         Adaptasi BBL di luar uterus.
·         Kebutuhan dasar BBL, kebersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, kehangatan, nutrisi, bounding & aqttachement.
·         Penampilan & prilaku BBL.
·         Membersihkan jalan nafas & memelihara kelancaran pernafasan serta merawat tali pusat.
·         Melakukan pemeriksaan fisik yg terfokus pada BBL & skrining utk menentukan tanda kelainan BBL yg tidak merigikannya utk hidup.
·         Mendokumentasikan temuan & intervensi yg di lakukan.
·         Promosi kesehatan & pencegahan penyakit pada BBL sampai usia 1 bulan.
·         Mengajarkan orang tua & keluarga utk memperoleh sumber daya yg tersedia di masyarakat.
7.
Asuhan pada bayi & balita.
Pada saat tumbuh kembang bayi peran serta org tua sangat penting termasuk dalam interaksi pada bayi & balita berpengaruh pd komunikasi & ketanggapan anak, bidan melakukan pemantauan seperti  tingkah laku anak yg yg mungkin terlambat, mampu memberikan imunisasi kepada balita secara berkala serta pemberian vaksin utk mencegah terhadap penyakit seperti hepatitis, cacar dll. Bidan mampu mengarahkan org tua utk  Menjaga kesehatan bayi dengan memperhatikan aspek kebersihan & kenyamanan, seorang bayi yg kedinginan membutuhkan kalori & O2 untuk meningkatkan suhu tubuhnya yg tidak stabil, atau mungkin bayi tsb mengalami hipertermi yg rentan terjadi akibat berada dekat pada sumber radiasi panas maupun karena adanya infeksi. Memperhatikan system pernafasan, radiovaskuler & darah, ginjal, maupun adaptasi imunologi. Serta seorang bidan harus mampu melakukan rujukan yg tepat ke institusi pelayanan kesehatan yg lebih tinggi apabila terjadi komplikasi atau tanda kegawatdaruratan pd pasien serta menyiapkan transportasi yg memadai sprt ambulance maupun mobil kesehatan dll.
·         Peran & pertanggung jawaban org tua dalam pemeliharaan bayi & anak.
·         Pertumbuhan & perkembangan bayi & anak normal serta factor yg mempengaruhinya.
·         Prinsip komunikasi pada bayi & anak.upaya pencegahan penyakit pd bayi & anak (imunisasi).
·         Penyimpangan tumbuh kembang bayi & anak serta piñatalaksanaannya.
·         Melakukan pengobatan yg sesuai kewenangan & melakukan kolaborasi/rujukan dgn tepat & cepat sesuai keadaan bayi & anak.
·         Melakukan penyuluhan pd org tua tentang pemeliharaan bayi & anak.
8.
Kebidanan komunitas.
Bidan melaksanakan kegiatan puskesmas berdasarkan urutan prioritas masalah sesuai dengan kewenangan bidan menggerakkan & membina masyarakat. Bidan juga mampu memberikan pelayanan kesehatan pd masyarakat (asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi, balita, KB, serta pengayoman medis kontrasepsi), mengerakkan & membina peran serta masyarakat, membina & mendirikan bimbingan tekhnis kpd kader & dukun bayi, membina kelompok dasawisma di bidang kesehatan, membina kerjasama lintas program & sektoral & LSM, melakukan rujukan medis, mendeteksi secara dini adanya efek samping kontrasepsi & adanya penyakit-penyakit lainnya. Juga mengajak masyarakat ikut andil dalam menciptakan lingkungan yg bersih & sehat. Serta melakukan kunjungan rumah 6-8 jam utk kunjungan 1 setelah persalianan meliputi , kunjungan 2 (6 hr setelah persalinan), kunjungan 3 (2-4 minggu setelah persalinan), kunjungan 4 (4-6 minggu setelah persalinan).
·         Pendekatan askeb pada keluarga kelompok & masyarakat.
·         Strategi pelayanan kebidanan komunitas.
·         Upaya peningkatan & pemeliharaan kesehatan, ibu & anak dlm keluarga serta masyarakat.
·         Kepemimpinan
·         Peran serta masyarakat (PSM)
·         Melaksanakan kunjungan rumah pd bumil, nifas, laktasi bayi & balita.
·         Melakukan pergerakan & pembinaan PSM utk mendukung upaya peningkatan kesehatan ibu & anak.
·         Melakukan pengelolaan pelayanan bumil, nifas, laktasi, bayi balita & KB di masyarakat.
9.
Asuhan pada wanita/ibu dengan gangguan reproduksi
Dalam pasca persalinan,  bidan berperan penting dalam pembinaan masa nifas (pemulihan) salah satunya dengan post partum meliputi purperium dini (suatu masa kepulihan, dimana ibu di perbolehkan utk berdiri berjalan), purperium intermedial (suatu masa di mana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih 6 minggu), dan remote purperium (waktu yg di perlukan pulih & sehat kembali dalam keadaan sempurna pd ibu, terutama pd ibu selama hamil atau persalinan mengalami komplikasi). Di misalkan pada kunjungan ke-1 lebih di fokuskan pada pencegahan pendarahan masa nifas karena atonia uteri, konseling pd keluarga pd masa nifas dan gangguan lainnya seperti berkemih abnormal akibat persalinan.
·         Mengidentifikasi gangguan, masalah & kelainan pd system reproduksi.
·         Melakukan pertolongan pertama pd wanita/ibu dengan gangguan system reproduksi.
KOMPETENSI
&
PRAKTIK PROFESSIONAL BIDAN

1.      Kompetensi bidan
2.      Pengetahuan dan keterampilan dasar
3.      Pengetahuan dan keterampilan tambahan
4.      Penerapan peran dan fungsi kompetensi bidan

Ø  KOMPETENSI BIDAN
·         Kompetensi bidan tidak terlepas dari kewenangan bidan yang telah diatur dalam peraturan Kepmenkes RI No. 900/Menkes/SK/II/2002 yang merupakan landasan hukum dari pelaksanaan praktik kebidanan.
·         Ada 9 kompetensi yang harus dikuasai seorang bidan (setiap kompetensi terdiri atas kompetensi inti & kompetensi tambahan :

1.        pengetahuan umum, keterampilan & perilaku yg berhubungan dg ilmu sosial, kesmas & profesi kesehatan
Kompetensi 1 : Bidan memiliki persyaratan pengetahuan & ketrampilan dari ilmu sosial, kesmas & etik yg membentuk dasar dr asuhan yg bermutu tinggi sesuai dg budaya untuk wanita, bayi baru lahir serta keluarganya.
Pengetahuan dan keterampilan dasar:
         kebudayaan dasar masyarakat Indonesia
          manfaat & kerugian praktik kes tradisional & modern
         Sarana tanda bahaya  & transportasi kegawatdaruratan bagi anggota masy yang sakit
         Penyebab langsung/tdk langsung kematian & kesakitan Ibu dan Bayi di masyarakat
         Advokasi & strategi pemberdayaan wanita dlm mempromosikan haknya utk mencapai kes optimal
         Keuntungan & risiko tatanan tempat bersalin
         Advokasi bagi wanita agar bersalin dg aman
         Kesling (penyediaan air, perumahan, risiko lingkungan, makanan, ancaman umum bagi kesehatan)
         Standar profesi & praktik kebidanan

Pengetahuan dan keterampilan tambahan:
         epidemiologi, sanitasi, diagnosis masy, vital statistik
         Infrastruktur kesehatan setempat & nasional serta cara mengakses sumber daya yang dibutuhkan untuk asuhan kebidanan
         Primary Health Care (PHC) berbasis masyarakat dg menggunakan promkes serta strategi pencegahan penyakit.
         Program imunisasi nasional & akses untuk pelayanan imunisasi

Prilaku professional bidan:
         Berpegang teguh pd filosofi, etika profesi & aspek legal
         Bertanggungjawab atas keputusan klinis yg dibuatnya.
         Mengikuti perkembangan pengetahuan & keterampilan
         Menggunakan kewaspadaan universal untuk pencegahan penyakit menular & strategi pengendalian infeksi
         Melakukan konsultasi & rujukan dlm memberi askeb
         Menghargai budaya setempat
         Menggunakan model kemitraan dlm bekerjasama (informed choice)
         Menggunakan keterampilan mendengar & memfasilitasi
         Bekerjasama dg petugas kesehatan lain untuk meningkatkan yankes ibu & keluarga
          advokasi terhadap pilihan ibu dallam tatanan pelayanan.

CONTOH:
a.       Suatu kelompok masyarakat memiliki kepercayaan bahwa ibu hamil tidak boleh makan ikan atau makanan laut karena takut bayinya akan berbau amis.
  1. Apabila dilihat dari segi kesehatan, kondisi ini tidak menunjang ikan & makanan laut justru sangat disarankan bagi ibu hamil karena mengandung protein yg tinggi. Bidan melakukan pendekatan secara personal, baik kepada ibu hamil maupun tokoh masy untuk kemudian memberikan pengetahuan mengenai makanan sehat yg dibutuhkan oleh ibu hamil & bayinya, sehingga masy mau melakukan gaya hidup yg menunjang kesehatan.

2.        Pra-konsepsi, keluarga berencana, dan ginekologi.

Kompetensi 2: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya, dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan, dan kesiapan menjadi orang tua.

Pengetahuan dasar:

         pertumb & perkemb seksualitas & aktivitas seksual
          anatomi & fisiologi tentang konsepsi & reproduksi
         Norma, budaya seksualitas & kemampuan reproduksi
         Komponen riwayat kesehatan, riwayat keluarga & riwayat genetik yg relevan
         Pemeriksaan fisik & lab untuk evaluasi kehamilan sehat
         Berbagai model alamiah untuk menjarangkan kehamilan & metode lain yg bersifat tradisional yg lazim digunakan
         Jenis, indikasi, cara pembelian, cara pencabutan & efek samping berbagai kontrasepsi
         Konseling bagi wanita dlm memilih metode kontrasepsi
         Penyuluhan kesehatan mengenai PMS, HIV/AIDS, dan kelangsungan hidup anak
         Tanda & gejala ISK & PMS yg lazim terjadi.

Pengetahuan tambahan:

         faktor-faktor yang menentukan dalam pengambilan keputusan yg berhubungan dengan kehamilan yg tidak diinginkan & tidak direncanakan
         Indikator penyakit akut & kronis yg dipengaruhi oleh kondisi geografis & proses rujukan untuk pemeriksaan/pengobatan lebih lanjut
         Indikator & metode konseling/rujukan untuk gangguan hubungan interpersonal, termasuk kekerasan & pelecehan dalam keluarga (seks, fisik & emosi).

Keterampilan dasar:

         mengumpulkan data ttg riwayat kesehatan lengkap
          pemeriksaan fisik terfokus sesuai kondisi wanita
         Menetapkan, melaksanakan & menyimpulkan hasil pemeriksaan lab seperti hematokrit & analisis urine
         Pendidikan kes & keterampilan konseling dasar
         Memberikan pelayanan KB sesuai kewenangan & budaya masyarakat
         Melakuan pemeriksaan berskala akseptor KB & melakukan intervensi sesuai kebutuhan
         Mendokumentasikan berbagai temuan & intervensi yg dilakuan
         Melakukan pemasangan AKDR
         Melakukan pencabutan AKDR dg letak normal.

Keterampilan tambahan:

         melakukan pemasangan AKBK
         Melakukan pencabutan AKBK dengan letak normal.

CONTOH:
Pada saat kehamilan dimulai, bidan sudah mulai melakukan komunikasi dan konseling dengan pasangan calon orang tua mengenai pilihan alat kontrasepsi yg bisa mereka gunakan nanti. Dengan memberikan penjelasan lebih dini, pasangan tersebut diharapkan akan mampu membuat pilihan yg tepat, sesuai dengan kebutuhan mereka.

3.        Asuhan konseling selama kehamilan

Kompetensi 3: Bidan memberikan asuhan antenatal yang bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan, atau rujukan untuk komplikasi tertentu.

Pengetahuan dasar:

         Anatomi & fisiologi tubuh manusia;
         Siklus menstruasi & proses konsepsi
         Tumbang janin & faktor pengaruh
         Tanda & gejala kehamilan
         Mendiagnosis kehamilan
         Perkembangan normal kehamilan
         Komponen riwayat kehamilan
         Komponen pemeriksaan fisik terfokus  antenatal
         Menentukan umur  kehamilan dr riwayat menstruasi & TFU
         Mengenal tanda & gejala komplikasi
         Nilai normal pemeriksaan lab
         Perkembangan normal kehamilan
         Perubahan psikologis normal & dampak terhadap keluarga
         Penyuluhan dalam kehamilan
         Kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil & janin
         Penatalaksanaan imunisasi pada ibu hamil
         Pertumbuhan & perkembangan janin
         Persiapan persalinan, kelahiran & mjd ortu
         Persiapan keadaan & keluarga untuk menyambut bayi
         Tanda-tanda dimulainya persalinan
         Promosi & dukungan ibu menyusui
         Teknik relaksasi & strategi ringankan nyeri pd persiapan persalinan
         Mendokumentasikan temuan & asuhan
         Mengurangi ketidaknyamanan kehamilan
         Akibat merokok, penggunaan alkohol & obat-obatan terlarang
         Akibat yg ditimbulkan/penularan binatang terhadap kehamilan
         Tanda & gejala komplikasi kehamilan
         Kesejahteraan janin (DJJ & gerakan)
         Resusitasi kardiopulmoner
Pengetahuan tambahan:

         Tanda, gejala, indikasi rujukan pd komplikasi tertentu dlm kehamilan (asma, HIV, PMS, diabetes, kelainan jantung, serotinus;
         Akibat yg ditimbulkan  oleh penyakit akut dan kronis bagi kehamilan & janin

Keterampilan dasar:

         Mengumpulkan data riwayat kesehatan & kehamilan ,
         menganalisis setiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil
         Melaksanakan pemeriksaan fisik umum scr sitematis & lengkap
         Melakukan pemeriksaan abdomen scr lengkap (TFU, posisi, presentasi, penurunan janin
         Melakukan pemeriksaan pelvis, termasuk ukuran & struktur tulang panggul
         Menilai keadaan janin selama kehamilan
         Menghitung usia kehamilan & menentikan HPL
         Mengkaji status nutrisi ibu hamil berhub dg pertumbuhan janin
         Mengkaji kenaikan BB ibu berhub dg komplikasi kehamilan
         Penyuluhan tentang tanda bahaya
         Penatalaksanaan anemia ringan, HG grade 1, Abortus iminen & preeklamsi ringan
         Cara mengurangi ketidaknyamanan kehamilan
         Imunisasi pada ibu hamil
         Identifikasi penyimpangan kehamilan normal &
         Penanganan yg tepat (merujuk ke fas.kes)
         Konseling persiapan persalinan, kelahiran &
         Menjadi Orang tua
         Penggunaan secara aman jamu/obat tradisional yg tersedia

Keterampilan tambahan:

         Memantau DJJ (menggunakan doppler);
         Pengobatan & kolaborasi kasus penyimpangan dg Menggunakan standar lokal & sumber daya yg tersedia
         Melaksanakan asuhan pascakeguguran

CONTOH:
Bidan memberikan konseling mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan pada ibu & keluarga agar mereka dapat mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan lebih dini, & mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

4.        Asuhan Selama Persalinan

Kompetensi 4: Bidan memberikan asuhan yg bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin persalinan yg bersih & aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk  mengoptimalkan kesehatan ibu & bayi baru lahir.

Pengetahuan dasar:

         fisiologi persalinan
          anatomi tengkorak janin
         Aspek psikologis & kultur persalinan & kelahiran
         Indikator dimulainya tanda-tanda persalinan
         Kemajuan persalinan normal & penggunaan partograf
         Penilaian kesejahteraan janin dlm masa persalinan
         Penilaian kesejahteraan ibu dlm masa persalinan
         Proses penurunan janin selama persalinan
         Pengelolaan & penatalaksanaan persalinan pd kehamilan normal & ganda
         Pemberian kenyamanan selama persalinan
         Transisi BBL thd kehidupan diluar uterus
         Pemenuhan kebutuhan fisik BBL (pernafasan, kehangatan, ASI/PASI)
         Pentingnya pemenuhan kebutuhan emosional BBL (kontak kulit-mata antara ibu & bayi).
         mendukung ASI ekslusif
         Manajemen fisiologi, Kala III
         Memberikan injeksi IM (uterotonik, antibiotik & sedatif)
         Indikasi tindakan kedaruratan (distosia bahu, asfiksia neonatal, retplas, perdarahan krn atonia uteri)
         Indikasi tindakan operatif pd persalinan (gawat janin)
         Indikator komplikasi persalinan (perdarahah, partus macet, kelainan presentasi, dll)
         Prinsip manajemen aktif kala III

Pengetahuan tambahan:

         Penatalaksanaan persallinan dengan malpresentasi;
         Pemberian suntikan lokal
         Akselerasi & induksi persalinan

Keterampilan dasar:

         mengumpulkan data fokus riwayat kebidanan & TTV
         Melaksanakan pemeriksaan fisik yg terfokus
         Pemeriksaan abdomen untuk mengkaji posisi & penurunan janin
         Catat waktu & kaji kontraksi uterus
         Pemeriksaan panggul (pemeriksaan dalam) (pembukaan, penurunan, bag. Terendah, presentasi, kead ketuban)
         Pemantauan kemajuan persalinan dg partograf
         Memberikan dukungan psikologis bagi ibu & keluarga
         Memberikan cairan, nutrisi & kenyamanan yg adekuat selama persalinan
         Identifikasi dini persalinan abnormal & kegawatdaruratan dg intervensi yg sesuai & melakuan rujukan tepat waktu
         Melakukan amniotomi pd pembukaan > 4 cm sesuai indikasi
         Menolong kelahiran bayi dg lilitan tali pusat
         melakuan episiotomi & penjahitan
         Melaksanakan manajemen aktif kala III
         Memberikan suntikan IM (uterotonika, antibiotik & sedatif)
         Memasang infus, mengambil darah untuk pemeriksaan Hb & Hematokrit
         Menahan uterus untuk mencegah inversi uteri dlm Kala III
         Memeriksa kelengkapan plasenta & selaputnya
         Memperkirakan jumlah darah yg keluar pd persalinan
         Memeriksa robekan vagina, serviks & perineum
         Menjahit robekan vagina & perineum tingkat II
         Pertolongan persalinan abnormal : letak sungsang, partus macet kepala di dasar panggul, KPD tanpa infeksi, posterm & preterm
         Pengeluaran plasenta secara manual
         Mengelola perdarahan postpartum
         memindahkan ibu untuk tindakan kegawatdaruratan dg tepat waktu sesuai indikasi
         Memberikan lingkungan yg aman dg meningkatkan hubungan/tali kasih ibu & BBL
         Memfasilitasi ibu untuk IMD & mendukung ASI Ekslusif
         Mendokumentasikan temuan penting & intervensi yg dilakukan
Keterampilan tambahan:
         menolong kelahiran presentasi muka dg penempatan & gerak tangan yg tepat
         Memberikan suntikan anestesi lokal jika diperlukan
         Melakukan ekstraksi vakum jika diperlukan sesuai kewenangan
         Mengidentifikasi & mengelola malpresentasi, distosia bahu, gawat janin IUFD
         Mengidentifikasi & mengelola tali pusat menumbung
         Mengidentifikasi & menjahit robekan serviks
         Membuat resep & memberikan obat untuk mengurangi nyeri sesuai kewenangan
         Memberikan oksitosin untuk indikasi & akselerasi persalinan & penanganan perdarahan postpartum

CONTOH:
Dalam masa kehamilan, bidan beserta ibu (dan keluarganya) membuat rencana persalinan (birth plan), sehingga semua kebutuhan proses persalinan nanti dapat diidentifikasi secara dini. Bidan juga memberikan kenyamanan fisik & mental bagi ibu & keluarganya. Rencana persalinan mencakup tempat persalinan, pendamping persalinan, prosedur bila terjadi kegawatdaruratan.

5.        Asuhan pada ibu nifas dan menyususi

Kompetensi 5: Bidan memberikan asuhan yg bermutu tinggi pd ibu nifas & menyusui & tanggap terhadap budaya setempat.
Pengetahuan dasar:
         Fisiologi nifas
         Proses involusi & penyembuhan sesudah persalinan/abortus
         Proses laktasi/menyusui & teknik menyusui yg benar serta penyimpangan yg lazim terjadi (pembengkakan payudara, abses, mastitis, puting susu lecet, puting susu masuk)
         Nutrisi ibu nifas, kebutuhan istirahat, aktivitas & kebutuhan fisiologis lain (pengosongan kandung kemih)
         Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir
         Adaptasi psikologis ibu pasca bersalin & abortus
         Bonding and attachement ortu & BBL untuk menciptakan hubungan positif.
         Indikator subinvolusi, misalnya perdarahan yg terus menerus, infeksi
         Indikator masalah-masalah laktasi
         Tanda gejala yg mengancam kehidupan (perdarahan pervaginam menetap, sisa plasenta, preeklamsia post partum)
         Indikator komplikasi tertentu dlm periode postpartum (anemia kronis, hematoma vulva, retensi urin & inkontinensia fekal)
         Kebutuhan asuhan & konseling selama & sesudah abortus
         Tanda & gejala komplikasi abortus

Keterampilan dasar:

         Mengumpulkan data riwayat kesehatan yg terfokus (keterangan rinci ttg kehamilan, persalinan & kelahiran)
         Melakukan pemeriksaan fisik yg terfokus pd Ibu
         Pengkajian involusi uterus & penyembuhan luka jahitan
         Merumuskan diagnosis masalah nifas
         Menyusun perencanaan
         Memulai & mendukung pemberian ASI Ekslusif
         Melaksanakan pendidikan kesehatan pd ibu (personal hygiene, istirahat, nutrisi, asuhan BBL)
         Mengidentifikasi hematoma vulva & melaksanakan rujukan jika perlu
         Mengidentifikasi infeksi pd ibu, mengobati sesuai kewenangan, merujuk untuk tindakan yg sesuai
         Penatalaksanaan ibu postpartum abnormal (sisa plasenta, infeksi ringan)
         Melakukan konseling ttg seksualitas & KB pascapersalinan
         Melakukan konseling & support untuk pascaaborsi
         Melakukan kolaborasi/rujukan pd komplikasi tertentu
         Memberikan antibiotik yg sesuai
         Mencatat & mendokumentasikan temuan & intervensi yg dilakukan

Keterampilan tambahan:

         Melakukan insisi pd hematoma vulva

CONTOH:
Dalam masa kehamilan, bidan sudah memperkenalkan masalah menyusui pd ibu. Hal tersebut akan sangat bermanfaat karena ibu & keluarganya memiliki banyak waktu untuk memahami manfaat ASI Ekslusif daripada susu botol. Ibu juga memiliki waktu untuk berkonsultasi dg bidan mengenai berbagai masalah dlm menyusui & melakukan persiapan untuk menyusui, misalnya perawatan payudara.

6.        Asuhan pada Bayi Baru Lahir

Kompetensi 6: Bidan memberikan asuhan yg bermutu tinggi & komprehensif pd BBL sehat sampai dengan usia satu bulan.
Pengetahuan dasar:
         Adaptasi BBL terhadap kehidupan diluar uterus
         Kebutuhan dasar BBL: kebersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, kehangatan, nutrisi, bounding & attachement.
         Indikator pengkajian BBL (nilai APGAR)
         Penampilan & perilaku BBL
         Tumbuh kembang normal BBL sampai usia 1 bulan
         Memberikan imunisasi pd Bayi
         Masalah yg lazim terjadi pd BBL normal : caput, molding, mongolian spot, hemangioma)
         Komplikasi yg lazim terjadi pd BBL normal : hipoglikemia, hipotermi, dehidrasi, diare, infeksi & ikterus.
         Mengajarkan pd orang tua ttg tanda bahaya & kapan harus membawa bayi untuk meminta pertolongan kegawatdaruratan BBL (asfiksia, hipotermi, hipoglikemi)
         Memindahkan secara aman BBL ke fasilitas kegawatdaruratan, jika mungkin
         Mendokumentasikan temuan & intervensi yg dilakukan.

Keterampilan tambahan:

         Melakukan penilaian masa gestasi
         Mengajarkan orang tua ttg pertumbuhan & perkembangan bayi normal & asuhannya
         Membantu orang tua & keluarga untuk memperoleh sumber daya yg tersedia di masyarakat
         Memberikan dukungan orang tua selama masa berduka akibat kelahiran bayi dg cacat bawaan, keguguran & kematian bayi
         Memberikan dukungan orang tua selama bayinya dalam perjalanan rujukan ke fasilitas perawatan kegawatdaruratan
         Memberikan dukungan orang tua dg kelahiran ganda
         Melakukan tindik pd bayi perempuan

CONTOH:
Pemberian asuhan pd BBL dengan melakukan sunat pd bayi perempuan, berdasarkan penelitian, sudah tidak relevan lagi karena tidak ada manfaatnya. Sebaliknya, tindakan ini justru akan menimbulkan infeksi bila tidak dilakukan secara steril & akan mengakibatkan kerugian bagi bayi tersebut kelak saat dewasa.
Salah satu dampaknya adalah gangguan seksualitas saat bersenggama (tidak mendapatkan kepuasan, karena organ sensitifnya kurang berfungsi akibat penyunatan) sehingga bisa menimbulkan pengurangan gairah dalam berumah tangga.

7.        Asuhan pada bayi & balita

Kompetensi 7: Bidan memberikan asuhan yg bermutu tinggi, komprehensif pd bayi & balita sehat sampai usia 2 bulan – 5 tahun.

Pengetahuan dasar:

         Keadaan kesehatan bayi & anak di Indonesia (angka kesakitan, angka kematian, penyebab kesakitan & kematian)
         Peran & tanggungjawab ortu dlm pemeliharaan bayi & anak
         Pertumbuhan & perkembangan bayi & anak normal serta faktor yg mempengaruhinya
         Kebutuhan fisik & psikososial anak
         Prinsip & standar nutrisi pd bayi & anak
         Prinsip komunikasi pd bayi & anak
         Prinsip keselamatan untuk bayi & anak
         Upaya pencegahan penyakit pd bayi & anak (imunisasi)
         Masalah yg lazim terjadi pd bayi normal serta penatalaksanaanya (regurgitas, diaper rash)
         Penyakit yg sering terjadi pd bayi & anak
         Penyimpangan tumbuh kembang bayi & anak serta penatalaksanaanya.
         Bahaya yg sering terjadi pd bayi & anak di dlm & diluar rumah serta upaya pencegahannya
         Kegawatdaruratan pd bayi & anak serta penatalaksanaanya.

Keterampilan dasar:

         Memantau & menstimulasi tumbuh kembang bayi & anak
         Melaksanakan penyuluhan pd orang tua ttg pencegahan bahaya pd bayi & anak sesuai usia
         Melaksanakan pemberian imunisasi pd bayi & anak
         Mengumpulkan data ttg riwayat kesehatan bayi & anak yg terfokus pd gejala
         Melakukan pemeriksaan fisik yg terfokus
         Mengidentifikasi penyakit berdasarkan data &pemeriksaan fisik
         Melakukan pengobatan sesuai kewenangan & melakukan kolaborasi/rujukan dg cepat & tepat sesuai keadaan bayi & anak
         Menjelaskan kpd orang tua ttg tindakan yg dilakukan
         Melakukan pemeriksaan secara berkala pd bayi sesuai standar yg berlaku
         Melaksanakan penyuluhan pd orang tua ttg pemeliharaan bayi & anak
         Melaksanakan penilaian status nutrisi pd bayi & anak
         Melaksanakan tindakan, kolaborasi/perujukan secara cepat sesuai keadaan bayi & anak yg mengalami cedera & kecelakaan
         Mendokumentasikan berbagai temuan & intervensi yg dilakukan.

CONTOH:
Kompetensi bidan dalam penanganan masalah bayi & balita menggunakan metode manajemen terpadu balita sakit (MTBS).
8.      Kebidanan komunitas

Kompetensi 8: Bidan memberikan asuhan yg bermutu tinggi & komprehensif pd keluarga, kelompok, serta masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
Pengetahuan dasar:

         Konsep & sasaran kebidanan komunitas
         Masalah kebidanan komunitas
         Pendekatan askeb pd keluarga, kelompok & masyarakat
         Strategi pelayanan kebidanan komunitas
         Ruang lingkup pelayanan kebidanan komunitas
         Upaya peningkatan & pemeliharaan kesehatan ibu & anak dlm keluarga serta masyarakat
         Faktor yg mempengaruhi kesehatan ibu & anak
         Sistem pelayanan kesehatan ibu & anak.

Pengetahuan tambahan:

         Kepemimpinan
         Pemasaran sosial
         Peran serta masyarakat (PSM)
         Audit maternal perinatal
         Perilaku kesehatan masyarakat
         Program pemerintah yg terkait dg kesehatan ibu & anak (safe motherhood & Gerakan Sayang Ibu)
         Paradigma sehat tahun 2010

Keterampilan dasar:

         Melakukan pengelolaan pelayanan ibu hamil, nifas, laktasi, bayi balita & KB di masyarakat
         Mengidentifikasi status kesehatan ibu & anak
         Melakukan pertolongan persalinan di rumah & polindes
         Mengelola polindes
         Melaksanakan kunjungan rumah pd ibu hamil, nifas, laktasi, bayi & balita
         Melakukan pergerakan & pembinaan PSM untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan ibu & anak
         Melaksanakan penyuluhan & konseling kesehatan Melaksanakan pencatatan & pelaporan.

Keterampilan tambahan:

         Melakukan pemantauan KIA dg menggunakan PWS KIA
         Melaksanakan pelatihan & pembinaan dukun bayi
         Mengelola & memberikan obat-obatan sesuai kewenangan
         Menggunakan teknologi tepat guna.

CONTOH:
Bidan menggali permasalahan yg terkait dg tanggung jawab bidan dlm komunitas karena keadaan msyarakat akan mmempengaruhi keadaan tiap individunya. Selanjutnya, bidan memaparkan kondisi masyarakat yg ada sehingga mampu menggerakkan PSM dalam rangka penanggulangan atau penanganan keadaan masyarakatnya.

9.        Asuhan pada Wanita/Ibu dengan Gangguan Reproduksi

Kompetensi 9: Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan reproduksi.

Pengetahuan dasar:

         Penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual (PMS), HIV/AIDS
         Tanda & gejala infeksi saluran kemih serta penyakit seksual yg lazim terjadi
         Tanda, gejala, dan penatalaksanaan pd kelainan ginekologis (keputihan, perdarahan tidak teratur, penundaan haid).

Pengetahuan tambahan:

         Mikroskop & penggunaannya
         Teknik pengambilan & pengiriman sediaan pap smear

Keterampilan dasar:

         Mengidentifikasi gangguan, masalah & kelainan pd sistem reproduksi
         Melaksanakan pertolongan pertama pd wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi
         Melaksanakan kolaborasi/rujukan secara cepat & tepat pd wanita/ibu dg gangguan sistem reproduksi
         Memberikan pelayanan & pengobatan sesuai dengan kewenangannya pd kelainan ginekologis (keputihan, perdarahan tdk teratur, penundaan haid)
         Mendokumentasikan berbagai temuan & intervensi yg dilakukan
Keterampilan tambahan:

         Mempersiapkan wanita menjelang klimakterium & menopause
         Memberikan pengobatan pd perdarahan abnormal & abortus spontan (bila belum sempurna)
         Melaksanakan kolaborasi/rujukan secara tepat pd wanita/ibu dg gangguan sistem reproduksi
         Memberikan pelayanan & pengobatan sesuai dg kewenangannya pd gangguan sistem reproduksi (keputihan, perdarahan tidak teratur & penundaan haid)
         Menggunakan mikroskop untuk pemeriksaan hapusan vagina
         Mengambil & proses pengiriman sediaan pap smear.

CONTOH:
Apabila datang seorang pasien dg gangguan reproduksi seperti keputihan yg berlebihan atau perdarahan saat koitus, bidan melakukan penanganan awal & melakukan pemeriksaan ginekologis, pemeriksaan pap smear atau Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).


































Design by Kesehatan Kita |Theme by Abank Jack