Jumat, 29 Mei 2015


BAB I
PENDAHULUAN

       I.            Latar Belakang
Ketika anda merasa tidak enak badan, maka hal pertama kali yang sering anda nilai adalah apakah tubuh anda panas atau mengalami demam. Walaupun sebenernya panas sendiri bukanlah penyakit itu sendiri, panas biasanya adalah tanda bahwa sesuatu sedang terjadi didaam tubuh anda. Dan sebenernya panas sendiri tidak selalu buruk. Panas memegang peranan dalam menolong tubuh untuk melawan serangan infeksi virus atau bakteri. Jadi panas adalah suatu respon tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh.

   II.            Rumusanmasalah
1.      Apakah demam itu?
2.      Apasajapenatalaksanaandemampadaibuhamil
3.      Indikasi-indikasi apa saja yang dapat ditimbulkan dari reaksi demam pada ibu hamil?
4.      Penanggulangannya seperti apa?

III.            Tujuan
Agar mahasiswi kebidanan tahu bagaimana penanganan dan penyikapan terhadap gejala demam pada ibu hamil.


BAB II
PEMBAHASAN MATERI

DEMAM PADA IBU HAMIL

3.1        PENGERTIAN

            Demam merupakan kenaikan Suhu tubuh diatas normal. Demam dapat merupakan manifestasi penyakit neoplastik, gangguan-gangguan peradangan noninfeksi atau katabolisme berlebihan pada keadaan-keadaan metabolik tertentu.

Demam pada kehamilan, bahayakah?
emam pada saat kehamilan sebetulnya sama seperti demam pada keadaan biasa. Namun demam yang terjadi pada masa kehamilan bisa menjadi masalah serius karena dapat menyebabkan kelainan bawaan, kelahiran prematur, hingga kematian ibu dan janin. Karena itu, calon ibu harus mengerti jenis demam yang dialaminya supaya bisa melakukan penanganan yang tepat.

3.2        PENYEBAB

Berikut beberapa penyebab umum timbulnya demam:
1.       Adanya infeksi seperti infeksi saluran kemih (sering buang air kecil atau buang air kecil disertai rasa pedih), infeksi streptokokus pada tenggorokan (sering kali disertai dengan radang tenggorokan), infeksi sinus (rasa sakit di atas atau di bawah kedua mata), dan abses gigi (bengkak di bagian mulut).
2.       Infeksi mononucleosis yang disertai rasa lelah.
3.       Tertular suatu penyakit saat Anda berada di luar negeri.
4.        Kelelahan karena kepanasan atau terbakar sinar matahari hebat


Penyebab demam pada kehamilan:
Penyebab demam pada saat kehamilan yang paling umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah infeksi virus dan bakteri. Meski keduanya sama-sama berbahaya, namun infeksi virus memiliki tingkat kecacatan dan kematian janin yang lebih tinggi. Namun infeksi akibat bakteri maupun parasit tidak boleh diabaikan. Seperti pada kasus infeksi TORCH, yang terdiri dari entitas parasit dan virus Toxoplasma, Others (Parvovirus, Varicella, Morbili, dsb), Rubella, Cytomegalovirus(CMV),dan Herpes,akan menyebabkan kelainan otak, jantung, pendengaran, penglihatan, dan kelainan struktur tubuh
Selain itu, infeksi saluran kencing dan infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan bakteri dapat pula menyebar naik ke kandungan secara langsung maupun lewat sirkulasi darah. Bakteri-bakteri tersering penyebab infeksi saluran kencing  antara lain, E.coli, P.mirabilis, Streptococcus grup B, spesies Enterobacter dan Klebsiella, Staphylococcus saprophyticus. Adapun Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae, Gardnerella vaginalis merupakan bakteri penyebab tersering timbulnya IMS pada ibu hamil.   Penyakit-penyakit tersebut apabila tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan kelahiran prematur atau bahkan keguguran.Penyebab demam yang jarang terduga, Human Immunodeficiency Virus (HIV) juga mendapatkan perhatian khusus dewasa ini karena jumlah kasusnya yang semakin banyak.
Oleh karena itu, penyebab demam pada kehamilan harus dicari hingga tuntas sehingga dapat ditatalaksana dengan baik. Hindari penyebab-penyebab tersebut dengan selalu menjaga kebersihan diri, keluarga, dan lingkungan, serta selalu menyediakan obat penurun demam, yaitu golongan parasetamol agar komplikasi yang bisa diakibatkan oleh demam tersebut dapat dihindari.

3.3        PENATALAKSANAAN

Demam pada umumnya :
1.      Pemberian obat antipiretik (ex: paracetamol)
2.      Perbanyak minum agar mencegah terjadinya dehidrasi
3.      Jangan terlalu sering menggunakan pakaian atau kain yang tebal-tebal.
4.      Kompres dengan air hangat kuku, jangan menggunakan air dingin karena dapat membuat pasien kedinginan.
5.      Konsumsi makanan yang adekuat serta cukup istirahat

Tips Hadapi Demam saat Hamil

1.      Hindari dehidrasi dan cukupi hidrasi tubuh dengan cukup minum air putih karena peningkatan suhu tubuh 0.1o akan meningkatkan kebutuhan carian tubuh.
2.      Bila hendak mengkonsumsi obat penurun demam, bisa menggunakan golongan parasetamol yang aman untuk ibu hamil namun dosis harap dikonsultasikan kepada dokter anda
3.      Bila demam terus berlanjut lebih dari 24 jam atau lebih dari 39 o Celsius maka sebaiknya diperiksakan ke dokter.
4.      Tetaplah untuk didalam ruangan karena suasana lebih nyaman dan  sejuk


3.4        RESIKO

Reaksi yang biasa ditimbulkan akibat demam pada umum nya:
1.        Berkurangnya nafsu makan
2.   Membuat gelisah
3.        Menyebabkan kejang Rata-rata pada anak yang berumur antara 6 bulan-5 tahun.
4.        Meningkatkan konsumsi oksigen (misalnya pada pneumonia sangat berat, gagal jantung, atau meningitis)

3.5  ANAMNESA TERKAIT GEJALA DEMAMPADA IBU HAMIL

Hasilanamnesaininantinya yang akan di lakukanpendiagnosaanlebih, haliniuntukmenentukankaadaanapakahditemukanadanyareaksipatologispadaibu yang ditimbulkandarigejalademam yang dialaminya.Dimanabidanakanmelakukanserangkaianwawancaraterarahpadakliendenganmulaimenanyakanruntutanpertanyaandalampenganamnesaansampaidilakukannyadioagnosisuntukdapatditentukantindakanapa yang selanjutnyadiberikan. Dalam proses penganamnesaaninibidanmungkinsajamenemukangejala-gejala yang mengarahpadaindikasi abnormal.


Berikutbeberapapenyakit yang mengarahpadakemungkinanditimbulkanolehgejalademampadaibuhamil.

1.        TORCH
A.      PENGERTIAN
TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakti infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil.
Kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah berkembang antar lain ke arah pemeriksaan secara imunologis.

·        TOXOPLASMA

Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi.
Pada umumnya, infeksi Toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala yang spesipik. Kira-kira hanya 10-20% kasus infeksi.
Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah.
Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun).
Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan.

·        RUBELLA

Infeksi Rubella ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda.
Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya.

·        CYTOMEGALOVIRUS (CMV)

Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil.
Jika ibu hamil terinfeksi. maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati, kuning, ekapuran otak, ketulian, retardasi mental, dan lain-lain.

·        HERPES SIMPLEKS TIPE II

Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam diganglion sistem syaraf otonom.
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kuli, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal (Pada lebih dari 50 kasus)
Infeksi TORCH yang terjadi pada ibu hamil dapt membahayakan janin yang dikandungnya. Pada infeksi TORCH, gejala klinis yang ada searing sulit dibedakan dari penyakit lain karena gejalanya tidak spesifik. Walaupun ada yang memberi gejala ini tidak muncul sehingga menyulitkan dokter untuk melakukan diagnosis. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu mengetahui infeksi TORCH agar dokter dapat memberikan penanganan atau terapi yang tepat.

B.         PENYEBAB DAN TANDA GEJALA
Salah satu akronim dari TORCH adalah:
1.       toksoplasmosis yaitu penyakit yang berhubungan dengan hewan peliharaan yaitu kucing dan anjing. Penyebab dari toksoplasmosis adalah parasit Toxoplasma gondii yang ada pada hewan kucing dan juga anjing.
2.      Selanjutnya adalah Rubella, penyakit yang dikenal juga dengan campak jerman. Virus ini mudah menyebar dari prnderita ke orang lain melalui udara. Apabila seseorang terinfeksi rubella maka akan menimbulkan ruam pada bagian tubuh, demam, nyeri otot, dan juga infeksi yang menyebabkan pembesaran getah bening.
3.      Cytimegalovirus atau dikenal dengan singkatan CMV maka disebabkan oleh virus cytomegalo yang dapat menyerang wanita sebelum kehamilan atau kehamilan sedang berlangsung. Perbedaan waktu infeksi inilah yang mengakibatkan tingkat infeksi yang berat atau ringan pada ibu hamil.
4.       herpes simpleks tipe 2. Herpes yang berbahaya untuk ibu hamil adalah herpes simpleks tipe 2 karena menyerang alat kelamin ibu ,ini yang akan menyebabkan bayi lebih rentan terkena herpes apabila menggunakan jalan lahir (persalinan normal). Adapun tanda ibu yang mengalami infeksi herpes akan mengalami keputihan dan muncul bintik bintik pada alat kelamin ibu.

Tanda Kehamilan Terkena TORCH

Pemeriksaan kehamilan penting dilakukan untuk mengurangi infeksi yang disebabkan oleh TORCH. Bagaimana pula yang terjadi pada ibu hamil yang terkena TORCH ?Apabila tubuh ibu yang terkena virus maka akan direspon melalui sistem kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang terganggu akan menyebabkan gangguan pada ibu dan janin.
Tubuh ibu yang terkena toksoplasma gondii maka akan merespon sistem kekebalan tubuh ibu untuk membentuk imunoglobulin yang akan berlanjut pada zat kebal imunoglobulin (IgG), yang tidak membahayakan kehamilan karena hanya protein bukan merupakan kuman penyakit.
Apabila pemeriksaan darah ibu hamil menunjukan adanya IgG maka tidak perlu khawatir sedangkan apabila ditemukan IgM toksoplasma positif maka pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan. Pemeriksaan lanjut untuk mengetahui secara pasti infeksi yang sedang dialami oleh ibu hamil.
Dengan pemeriksaan yang tepat maka akan menyebabkan ibu hamil terhindar dari pengaruh negatif virus yang menyerang pada tubuh saat hamil. Gangguan yang dialami ibu hamil umumnya hanya flu atau terkadang tanpa gejala. Hanya saja akan berpengaruh besar pada janin, hingga pencegahan penting dilakukan sebelum ibu hamil.
Hal terpenting yang dilakukan ibu hamil adalah menjaga kontak langsung dengan penderita TORCH. Virus dapat dengan mudah menyerang apalagi bila ibu memiliki sistem kekebalan tubuh yang sedang lemah. Hal ini akan berpengaruh pada janin dan menghambat perkembangan dan pertumbuhannya.

C.      PENCEGAHAN
Mengingat bahaya dari TORCH untuk ibu hamil, bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan atau yang saat ini sedang hamil, dapat mempertimbangkan saran-saran berikut agar bayi Anda dapat terlahir dengan baik dan sempurna.

·        Makan makanan bergizi

Saat hamil, sebaiknya Anda mengkonsumsi banyak makanan bergizi. Selain baik untuk perkembangan janin, gizi yang cukup juga akan membuat tubuh tetap sehat dan kuat. Bila tubuh sehat, maka tubuh dapat melawan berbagai penyakit termasuk TORCH sehingga tidak akan menginfeksi tubuh.

·        Lakukan pemeriksaan sebelum kehamilan

Ada baiknya, Anda memeriksakan tubuh sebelum merencanakan kehamilan. Anda dapat memeriksa apakah dalam tubuh terdapat virus atau bakteri yang dapat menyebabkan infeksi TORCH. Jika Anda sudah terinfeksi, ikuti saran dokter untuk mengobatinya dan tunda kehamilan hingga benar-benar sembuh.

·        Melakukan vaksinasi

Vaksinasi bertujuan untuk mencegah masuknya parasit penyebab TORCH. Seperti vaksin rubela dapat dilakukan sebelum kehamilan. Hanya saja, Anda tidak boleh hamil dahulu sampai 2 bulan kemudian.

·        Makan makanan yang matang

Hindari memakan makanan tidak matang atau setengah matang. Virus atau parasit penyebab TORCH bisa terdapat pada makanan dan tidak akan mati apabila makanan tidak dimasak sampai matang. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, selalu konsumsi makanan matang dalam keseharian Anda.

·        Periksa kandungan secara terartur

Selama masa kehamilan, pastikan juga agar Anda memeriksakan kandungan secara rutin dan teratur. Maksudnya adalah agar dapat dilakukan tindakan secepatnya apabila di dalam tubuh Anda ternyata terinfeksi TORCH. Penanganan yang cepat dapat membantu agar kondisi bayi tidak menjadi buruk.

·        Jaga kebersihan tubuh

Jaga higiene tubuh Anda. Prosedur higiene dasar, seperti mencuci tangan, sangatlah penting.

·        Hindari kontak dengan penderita penyakit

Seorang wanita hamil harus menghindari kontak dengan siapa pun yang menderita infeksi virus, seperti rubela, yang juga disebut campak Jerman.
Dengan mencari lebih banyak informasi tentang kehamilan serta merawat dirinya sebelum dan selama masa kehamilan maupun dengan memikirkan masak-masak jauh di muka tentang berbagai aspek melahirkan, seorang wanita akan melakukan sebisa-bisanya untuk memastikan kehamilan yang lebih aman. Maka, bagi seorang wanita hamil, cobalah untuk selalu waspada terhadap berbagai penyakit seperti TORCH agar bayi Anda terlahir sehat.

D.       PENATALAKSANAAN/PENGOBATAN
Pengobatan TORCH secaramedisdiyakinibisadenganmenggunakanobat-obatansepertiisoprinocin, repomicine, valtrex, spiromicine, spiradan, acyclovir, azithromisin, klindamisin, alancicovir, danlainnya. Namuntentupengobatannyamembutuhkanbiaya yang sangatmahaldanwaktu yang cukup lama. Selainitu, terdapat pula beberapacarapengobatanalternatif yang ditawarkan.
Pengobatan TORCH secaramedispadawanitahamildenganmenggunakanobatspiramisin (spiromicine), azithromisindanklindamisinmisalnyabertujuanuntukmenurunkandampak (resiko) infeksi yang timbulpadajanin. Namunsayangnyaobat-obatantersebutseringkalimenimbulkanefekmual, muntahdannyeriperut. Sehinggaperludisiasatidenganmeminumobat-obatantersebutsesudahataupadawaktumakan.


E.       CARA MENGHINDARI  TORCH

Untukmenghindarisedinimungkinpenyakit TORCH yang sangatmembahayakanini, adabeberapahalsebagaisolusiawal yang bisadilakukanantara lain sebagaiberikut :
1.      Bila mengkonsumsi daging seperti daging ayam, sapi, kambing, kelinci, babi dan lainnya terlebih dahulu dimasak dengan matang hingga suhu mencapai 66 derajat Celcius, agaroosista - oosista yang mungkin terbawa di dalam daging tersebut bisa mati.
2.      Kucing peliharaan di rumah hendaknya diberi daging matang untuk mencegah infeksi yang masuk ke dalam tubuh kucing. Tempat makan, minum dan alas tidur harus selalu dicuci / dibersihkan.
3.      Hindari kontak dengan hewan - hewan mamalia liar, seperti rodensia liar (tikus, bajing, musang dan lain - lain) serta reptilia kecil seperti cecak, kadal, dan bengkarung yang kemungkinan dapat sebagai hewan perantara TORCH.
4.      Penanganan kotoran kucing sebaiknya dilakukan melalui sarung tangan yang disposable (dibuang setelah dipakai).
5.      Bagi wanita yang sedang hamil, terutama yang dinyatakan secara serologis sudah negatif, jangan memelihara atau menangani kucing kecuali dengan sarung tangan.
6.      Bila sedang memegang daging, bekerja di tempat atau perusahaan daging atau organ yang masih mentah, hindari untuk tidak menyentuh mata, mulut, dan hidung dan peralatan dapur setelah selesai sebaiknya dicuci dengan sabun.
7.      Bagi yang senang berkebun atau bekerja di kebun, sebaiknya menggunakan sarung tangan, mencuci sayuran atau buah sebelum dimakan.
8.      Darah penderita seropositif tidak boleh ditransfusikan pada penderita yang menderita imunosupresif, demikian pula transplantasi organ pada penderita seronegatif harus dari orang dengan seronegatif TORCH.
9.      Pemberantasan terhadap lalat dan kecoa sebagai pembawa oosista perlau dilakukan.
10. Penggunaan desinfektan komersial yang ada di toko - toko dapat berguna untuk membasmi oosista.
11. Memeriksakan hewan peliharaan secara kontinyu ke dokter hewan atau poliklinik hewan agar supaya hewan keanyangan selalu dalam keadaan sehat.



2.        MALARIA
A.      PENGERTIAN
Malaria merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah.
Infeksi malaria lebih mudah terjadi pada kehamilan jika dibandingkan dengan populasi umum. Keadaan ini disebabkan oleh sistem imun dan imunitas dapatan terhadap malaria pada ibu hamil menurun. Karena perubahan sistem imun dan hormonal, jumlah parasit 10 kali lebih tinggi sehingga komplikasi Parasit falsiparum lebih sering pada ibu hamil dibandingkan yang tidak hamil dan mortalitas dua kali lipat dibandingkan dengan perempuan tidak hamil (13% berbanding 6,5%).
Malaria dapat mengakibatkan kematian ibu dan kematian bayi, atau menyebabkan berbagai komplikasi pada ibu, janin, dan bayi baru lahir. Komplikasi malaria pada ibu hamil meliputi anemia, demam, hipoglikemia, malaria serebral, edema paru, dan sepsis. Terhadap janin dalam kandungan, malaria dapat mengakibatkan berat lahir rendah, keguguran, kelahiran prematur, kematian janin dalam kandungan, gangguan/hambatan pertumbuhan janin, dan malaria bawaan.

B.       PENYEBAB
1.       Plasmodium adalah jenis parasit yang menyebabkan malaria. Ada banyak sekali jenis parasit Plasmodium, tapi hanya lima jenis yang menyebabkan malaria pada manusia. Parasit Plasmodium hanya disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Gigitan ini lebih sering terjadi pada malam hari. Melalui gigitan nyamuk, parasit masuk ke dalam aliran darah manusia.
2.       Terdapat lima jenis parasit plasmodium. Kasus yang paling banyak ditemukan di Indonesia disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Kedua jenis parasit ini adalah penyebab malaria yang paling umum. Plasmodium falciparum bertanggung jawab atas sebagian besar kematian yang diakibatkan oleh malaria. Plasmodium vivax bisa mengakibatkan penderita yang telah sembuh menjadi sakit lagi karena parasit ini dapat diam bersembunyi di dalam organ hati manusia sebelum menjadi aktif lagi.
3.       Tiga parasit yang lainnya adalah Plasmodium ovale, Plasmodium malariae dan Plasmodium knowlesi. Ketiga parasit ini adalah jenis yang jarang ditemui kejadiannya di Indonesia.

C.       GEJALA KLINIK
Gejala malaria akan muncul jika Anda digigit oleh nyamuk yang sudah terinfeksi oleh parasit Plasmodium. Masa inkubasi, yaitu waktu antara gigitan nyamuk malaria dan dimulainya gejala, tergantung kepada jenis parasit yang menginfeksi. Masa inkubasi Plasmodium falciparum adalah sekitar 1-2 minggu sedangkan untuk Plasmodium vivax adalah 2-3 minggu. Kedua jenis parasit inilah penyebab malaria paling umum di Indonesia.

Demam      :
Pasiendapatmengeluhkanbermacam-macampolademam, mulaidariafebris, demamtidakterlalutinggi yang terusmenerushinggahiperpireksia.  Pada trimester keduakehamilangambaranatipiklebihseringterjadikarena proses imunosupresi.

Anemia      :
Di negaraberkembang, yang merupakanendemis malaria, anemia merupakangejala yang seringditemukanselamakehammilan.  Penyebabutamaanemia  adalahmalnutrisidankecacingan.  Dalamkondisisepertiini, malaria akanmenambahberat anemia.  Malaria bisabermanifestasisebagai anemia, sehinggasemuakasus anemia harusdiperiksakemungkinan malaria.  Anemia merupakangambaranklinik yang seringditemukanpadapasien multigravida denganimunitasparsial yang hidup di daerahhiperendemis.

Splenomegali         :
Pembesaranlimpabisaterjadi ,danmenghilangpada trimester duakehamilan.  Bahkansplenomegali yang menetapsebelumhamilbisamengecilselamakehamilan.

Komplikasi:
Komplikasicenderunglebihseringdanlebihberatselamakehamilan.  Komplikasi yang seringtimbuldalamkehamilanadalah edema paru, hipoglikemiadan anemia.  Komplikasi yang lebihjarangadalahkejang, penurunankesadaran, koma, muntaberdan lain-lain.

D.       PENATALAKSANAAN/PENANGANAN
Penatalaksanaan Malaria dalam Kehamilan
·         Terapi Malaria
Terapi malaria dalam kehamilan harus energetik, antisipatif dan seksama(careful)
Energetik: Tidak membuang-buang waktu, lebih baik memperlakukan semua kasus sebagai kasus malaria falciparum, dan memeriksa tingkat keparahan penyakit dengan melihat keadaan umum, pucat, ikterus, tekanan darah, suhu, hemoglobin, hitung parasit, SGPT, bilirubin dan kreatinin serum serta glukosa darah.
Antisipatif: malaria dalam kehamilan dapat tiba-tiba memburuk dan  menunjukkan komplikasi yang dramatik.  Oleh karena itu harus dilakukan monitoring ketat serta me nilai kemungkinan timbulnya komplikasi pada setiap pemeriksaan/visite rutin.
Seksama: Perubahan fisiologis dalam kehamiklan menimbulkan masalah yang khusus dalam penanganan malaria.  Selain itu, sejumlah obat anti malaria merupakan kontraindikasi untuk kehamilan atau dapat menimbulkan efek samping yang berat.  Semua faktor tersebut harus selalu dipertimbangkan saat memberikan terapi pada pasien-pasien malaria dengan kehamilan.
  • Pilih obat yang sesuai dengan tingkat keparahan penyakit  dan pola sensitivitas di daerah tersebut (terapi empiris)
  • Hindari obat yang menjadi kontra indikasi
  • Hindari kelebihan/kekurangan dosis obat
  • Hindari pemberian cairan yang berlebihan/kurang.
  • Pertahankan  asupan kalori yang adekuat

3.        DIABETES
A.    PENGERTIAN
            Di Indonesia DM lebih dikenal dengan penyakit kencing manis, di mana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah menjadi tinggi karena tubuh tidak dapat memproduksi atau mengeluarkan insulin secara cukup.
            Diabetes Gestational merupakan komplikasi medis yang paling umum terjadi selama kehamilan tetapi dapat juga berlanjut meski sudah tidak hamil lagi. Pengendalian kadar glukosa darah adalah hal penting selama kehamilan. Menurut penelitian sekitar 40-60 persen ibu yang mengalami diabetes mellitus pada kehamilan dapat berlanjut mengidap diabetes mellitus setelah persalinan. Disarankan agar setelah persalinan pemeriksaan gula darah diulang secara berkala misalnya setiap enam bulan sekali.
            Padapasien yang telahmenderita DM sebelumnyajikakemudianhamilmakaakancukuprawanuntukterjadikomplikasipadajanin yang dikandung, danjugakesehatansiibudapatmemburukapabilaterjadikomplikasi-komplikasidiabetik. Akhirdarikehamilanpenderita DM dapatdibuatlebihamanapabiladitanganidenganpenatalaksanaan yang tepat, perawatan yang optimum meliputiinisiasiterapiintensifsebelumkonsepsi. Pasien-pasieninimemerlukan diagnosis danpenatalaksanaan prenatal yang khusus.
Faktorrisiko diabetes mellitus padakehamilanadalahriwayatkeguguranberulang, pernahmelahirkanbayi yang beratnyasamadenganataumelebihi 4000 g, pernahmengalamipreeklamsia (keracunankehamilan), ataupernahmelahirkanbayimatitanpasebab yang jelasataubayidengancacatbawaan.Selainitu yang jugamerupakanfaktorrisikoadalahusiaibuhamil yang melebihi 30 tahun, riwayat diabetes mellitus dalamkeluarga, sertapernahmengalami diabetes mellitus padakehamilansebelumnya.





B.    GEJALA
            Gejala Awal dankomplikasiPenderita Diabetes
            Adapunkomplikasinya:
ü  Maternal   :infeksisalurankemih, hydramnion, hipertensikronik, PE, kematianibu;
ü  Fetal         :abortusspontan, kelainan congenital, insufisiensiplasenta, makrosomia, kematian intra uterin;
ü  Neonatal   :prematuritas, kematian intra uterin, kematian neonatal, trauma   lahir, hipoglikemia, hipomegnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, syndromagawatnafas, polisitemia.

Umumnya ada empat gejala awal diabetes, yang pertama adalah turunnya berat badan tanpa adanya indikasi yang jelas. Penurunan berat badan ini bisa dimungkinkan karena kinerja tubuh sedang terganggu, bisa karena rusaknya salah satu organ dan tubuh mengalami kesulitan dalam menyerap nutrisi.
Kedua, sering buang air dan nafsu makan bertambah. Penderita diabetes sering ingin buang air karena dirangsang oleh banyaknya gula darah dalam tubuh yang tidak terkontrol oleh insulin, dalam hal ini tubuh mengindikasikan untuk membuang kelebihan gula ini bersamaan dengan air kencing. Disisi lain hal ini juga menyebabkan kurangnya cadangan gula dalam tubuh, sehingga merangsang penderita untuk makan.
Gejala yang wajib diwaspadai oleh mereka yang menderita diabetes yang ketiga adalah demam tinggi yang berlangsung lama. Demam berkisar antara 40 derajat Celsius atau lebih. Demam ini disebabkan oleh tubuh sedang terserang bakteri atau virus. Kedua tanda ini kemudian memicu terjadinya tanda berikutnya, yaitu nafas yang terputus-putus. Hal ini disebabkan oleh rasa gelisah karena mengalami ketidakpastian keadaan tubuh dan rasa sakit.

            Gejala Lanjut Penderita Diabetes
Gejala lanjut dari diabetes umumnya menyerang penderita diabetes akut. Dalam hal ini gejalanya sudah semakin serius dan membahayakan tubuh, diantaranya adalah: yang pertama terjadi kerusakan sistem saraf. Kerusakan sistem saraf disebabkan oleh menumpuknya kadar gula darah yang tinggi, dalam hal ini gula darah merusak jaringan sel-sel saraf sehingga tidak berfungsi normal.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan gejala yang kedua, yaitu penglihatan yang mulai kabur. Mata yang kabur bisa karena adanya katarak mata atau glaukoma. Yang perlu dicermati  adalah dua kelainan mata ini disebabkan oleh gula darah yang merusak jaringan mata, pada katarak gula darah yang tinggi menyebabkan lensa mata keruh sehingga penglihatan kabur, sedangkan pada glaukoma gula darah yang tinggi menyebabkan naiknya tekanan bola mata sehingga airmata yang dihasilkan dan yang dibuang jadi tidak seimbang.Selanjutnya, yang ketiga adalah lambatnya penyembuhan luka. Hal ini disebabkan oleh aliran darah yang tersumbat.
Dari ulasan ini semoga anda mendapatkan gambaran tentang gejala yang harus diwaspadai penderita diabetes. Anda juga dapat menginformasikan hal ini kepada orang terdekat anda agar terhindar dari diabetes.

C.    PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan diabetes padakehamilansebaiknyadilakukansecaraterpaduantaradokterkebidanan, penyakitdalam, ahligizi, danspesialisanak. Sasaranpenatalaksanaanadalahmencapaikadarguladarah yang normal yaituguladarahpuasakurangdari 105 mg/dl dandua jam sesudahmakankurangdari 120 mg/dl. Sasarandapatdicapaidenganmelakukanpengaturanmakan.
Diabetes yang terjadi pada ibu hamil disebabkan karena selama kehamilan hormon di dalam tubuhnya membuat insulin lebih sulit digunakan, sehingga pankreas harus bekerjalebih keras lagi.Bagi ibu hamil yang pankreasnya dapat bekerja dengan baik, maka kondisi kehamilannya tidak akan menjadi masalah. Tapi ketika pankreas tidak bisa memenuhi permintaan insulin, maka kadar gula darahnya bisa meningkat sehingga menyebabkan diabetes saathamil (gestasional diabetes).
Sebagian besar diabetes ini akan hilang setelah bayi tersebut dilahirkan, meskipun berisiko lebih tinggi terkena lagi ketika perempuan tersebut hamil kembali.
Selama kehamilan, janin terus-menerus mengeluarkan gula dan asam amino dari peredaran darah Anda. Hormon-hormon plasenta, laktogen plasneta manusia (HPL), estrogen, progesteron, dan kenaikan hormon kortisol juga memberi pengaruh pada insulin yang ada di dalam peredaran darah Anda. Hasilnya bisa berupa masalah dalam mengendalikan gula darah.          
Seorang wanita hamil tentunya enggan untuk mengkonsumsi obat-obatan,ataupunjamuantradisonaldengantanpaaturan dikarenakan mereka takut akan membahayakan kesehatan sang cabang bayi.
Sasaran penatalaksanaan adalah mencapai kadar gula darah yang normal yaitu gula darah puasa kurang dari 105 mg/dl dan dua jam sesudah makan kurang dari 120 mg/dl. Sasaran dapat dicapai dengan melakukan pengaturan makan.
Ibu hamil dengan DM tidak perlu dirawat bila keadaan diabetesnya terkendali baik, namun harus selalu diperhatikan gerak janin (normalnya >20 kali/12 jam). Bila diperlukan terminasi kehamilan, lakukan amniosentesis dahulu untuk memastikan kematangan janin (bila UK <38 minggu). Kehamilan dengan DM yang berkomplikasi harus dirawat sejak UK 34 minggu dan baisanya memerlukan insulin.
                                                                         



BAB III
PENUTUP

3.1        KESIMPULAN
Bahwasajadeteksidinisangatperludilakukanterhadapklienterlebihdengangejala-gejalasepertidemam yang dapatmengarahpadaindikasiadanyakeadaan abnormal padaklienterutamadalamhaliniibuhamil.

3.2        SARAN
·        Padabidan: diharapkanlebihselektifdalampenganamnesaanterhadapklien, dimanahalinidapatmempengaruhidiagnosa yang akandikaji.
·        Padaklien/pasien: mampudisiplindalammelaksanakanpemeriksaanrutinterutamadalamhaliniselamakehamilan, gunakesehatandirinyadanjanin, jugadalampersiapanpersalinan yang akandihadapi.


0 komentar:

Posting Komentar

Design by Kesehatan Kita |Theme by Abank Jack