Jumat, 29 Mei 2015

TANDA-TANDA BAHAYA/ KOMPLIKASI PADA IBU DAN JANIN SELAMA MASA KEHAMILAN
Kehamilan muda
A.    Abortus
1.      Abortus immminens.
Sering juga di sebut dengan keguguran membakat dan akan terjadi jika di temukan pendarahan pada kehamilan muda, namun pada tes kehamilan masih menunjukkan hasil yang positif. Dalam kasus ini keluarnya janin masih dapat di cegah dengan memberikan terapi hormonal dan antispasmodik serta istirahat.
2.      Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung)
Abortus ini terjadi apabila di temukan adanya pendarahan pada kehamilan muda di sertai dengan membukanya ostium uteri dan terabanya selaput ketuban. Penanganannya sama dengan abortus inkompletus.
3.      Abortus habitualis (keguguran berulang)
Pasien termasuk dalam abortus tipe ini jika telah mengalami keguguran berturut-turut selama lebih dari 3 kali.
4.      Abortus inkompletus (keguguran bersisa)
Tanda pasien dalam abortus tipe ini adalah jika terjadi pendarahan pervagina di sertai pengeluaran janin tanpa pengeluaran desidua atau plasenta.
5.      Abortus kompletus (keguguran lengkap)
Pada abortus jenis ini akan di temukan pasien dengan pedarahan pervagina di sertai dengan pengeluaran luruh hasil konsepsi (janin dan desidua) sehingga rahim dalam keadaan kosong.

B.     Kehamilan mola
Di sebut kehamilan anggur, yaitu adanya jonjot korion (chorionic filli) yang tumbuh berganda berupa gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai anggur atau mata ikan. Ini merupakan bentuk neoplasma trofoblas yang jinak (beningna).
Pasien dengan kehamilan jenis ini akan memiliki tanda dan gejala sbb:
1.      Pada anamnesis di temukan tanda dan gejala seperti berikut ini
a.       Terdapat gejala-gejala kehamilan muda yang lebih nyata dari kehamilannormal, misalnya mual muntah yang berlebihan.
b.      Kadang kala ada tanda toksemia gravidarum (pusing, gangguan penglihatan, dan tekanan darah tinggi).
c.       Terdapat pendarahan yang sedikit atau banyak, warna tengguli tua atau kecoklatan seperti bumbu rujak, tidak teratur.
d.      Pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan.
e.       Keluar jaringan mola (seperti anggur) yang meruapakan diagnosis pasti, namun jaringan mola ini tidak selalu di temukan.
2.      Pada inspeksi di temukan gejala dan tanda sbb:
a.       Muka dan terkadang badan kelihatan lebih pucat atau kekuning-kuningan, yang di sebut muka mola (mola face).
b.      Jika gelembung mola samapai keluar, maka tanda ini akan kelihatan lebih jelas.
3.      Pada palpasi di temukan tanda dan gejala sbb:
a.       Uterus membesar tetapi tidak sesuai dengan usia kehamilan yang seharusnya.
b.      Tidak teraba bagian-bagian pallottement janin dan gerakan janin.
c.       Adanya fenomena harmonika, yaitu tinggi fundus uteri yang turun ketika darah dan gelembung mola keluar, namun akan naik kembali karena terkumpulnya mola dan darah baru.
4.      Pada auskultasi di temukan tanda dan gejala sbb:
a.       Tidak terdengar DJJ.
b.      Terdengar bising dan bunyi has.
5.      Pada tes kehamilan di temukan kadar HCG yang tinggi
6.      Pada pemeriksaan dapat di temukan tanda dan gejala sbb:
a.       Rahim lebih besar
b.      Konsistensi lebih lembek.
c.       Tidak ada bagian-bagian janin.
d.      Terdapat pendarahan.
e.       Teraba jaringan dikanalis servikalis dan vagina
7.      Uji sonde
Di lakukan dengan metode acosta sison. Sonde (penduga rahim) di masukkan secara perlahan-lahan dan hati-hati ke dalam kanalis servikalis dan kavum uteri.
8.      Pada fotorontgn abdomen tidak terlihat adanya kerangka janin (pada usia kehamilan lebih muda dari 3 bulan kehamilan).
9.      Pada pemeriksaan USG di temukan adanya gambaran badai salju (gambaran khas pada kehamilan mola) dan tidak terlihat adanya janin.

C.     Kehamilan ektopik
Di namakan kehamilan ini jika kehamilan dengan hasil konsepsi tidak berada di dalam endometrium uterus. Keadaan ini meningkat menjadi kehamilan ektopik tergantung pada usia kehamilan lebih dari 10 minggu.
Diagnosis dan gejala-gejala klinis yang biasanya di temui adalah sbb:
1.      Pada anamnesis di temukan tanda dan gejala amenore serta keluhan hamil muda dan gejala hamil lainnya.
2.      Pada kehamilan ektopik terganggu jika terjadi abortus tuba, maka kemungkinan keluhan tidak begitu berat hanya ada rasa sakit di perut dan pengeluaran darah pervagina, yang kadang di kacaukan oleh diagnosis abortus biasa.
3.      Perasaan nyeri dan sakit yang tiba-tiba di perut seperti di iris-iris dengan pisau di sertai dengan muntah dan bisa sampai jatuh pinsan.
4.      Tanda-tanda akut nyeri abdomen adalah sbb:
a.       Nyeri tekan yang hebat.
b.      Muntah, gelisah, pucat, dan anemis.
c.       Pada pemeriksaan tanda vital di dapat denyut nadi yang kecil dan halus, serta tekanan darah yang rendah sampai tidak terukur.
5.      Nyeri bahu karena adanya rangsangan ke diafragma.
6.      Terdapat tanda culle, yaitu adanya warna biru lebam pada linea alba atau sekitar pusat.
7.      Pemeriksaan dalam di dapati adanya tanda-tanda berikut:
a.       Adanya nyeri goyang korsio
b.      Douglas crise.
c.       Kavum douglas terasa menonjol.
d.      Teraba massa retrouterin
8.      Pervagina keluar desidual case.
9.      Pada pemeriksaan palpasi dan perkusi terdapat tanda-tanda pendarahan intra abdominal.
10.  Pada pemeriksaan Hb serial (di periksa setiap 1 jam) di dapati penurunan kadar Hb, selain itu terjadi juga leukositosis.
11.  Kuldosntesis (doblas fungsi)
a.       Bertujuan untuk mengetahui adakah darah dalam kavum doblas.
b.      Bila keluar darah tua berwarna coklat sampai hitam yang tidak membeku atau hanya bekuan kecil-kecil di atas kain kasa maka hal ini di katakan positif (fibrinasi), dan menunjukkan adanya hematoma retroterin.
12.  Cara lain yang dapat di lakukan untuk mendiagnosis kehamilan ektopik terganggu adalah dengan pemeriksaan diagnostik laparaskopi dan USG.

Hiperemesis gravidarum
Hiperesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan ganguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan kehidupan. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan hiperemesis adalah sebagai berikut.
1.      Kemungkinan vili korialis masuk kedalam darah.
2.      Adanya faktor alergi.
3.      Adanya faktor predisposisi.
4.      Adanya faktor psikologis.
Hiperemesis gravidarum memiliki gejala-gejala yang berbeda sesuai dengan tingkatnya. Berikut adalah uraian mengenai gejala hipermesis gravidarum berdasarkan tingkat keparahannya.
1.      Tingkat 1
a.       Mual muntah terus-menerus hingga memengaruhi keadaan umum,terjadi dehidrasi.
b.       Tekanan darah menurun, denyut nadi meningkat, dan dapat disertai dengan naiknya suhu tubuh.
c.       Nyeri epigastrium.
2.      Tingkat 2
a.       Dehidrasi bertambah.
b.      Gangguan sirkulasi darah.
c.       Gangguan metabolisme.
3.      Tingkat 3
a.       Dehidrasi makin berat
b.      Mual muntah berhenti.
c.       Terjadi pendarahan dari esopagus dan retina.
d.      Gangguan fungsi lever yang terus meningkat.
e.       Penurunan kesadaran.

f.       Gangguan saraf berupa ensefalopati wernickle

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Kesehatan Kita |Theme by Abank Jack