KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN
A. Pendahuluan
Tujuan
utama asuhan antenatal (perawatan semasa kehamilan) adalah untuk memfasilitas
hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina
hubungan saling percaya antara ibu dan anak, mendeteksi komplikasi-komplikasi
yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran, dan memberikan pendidikan.
Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan
normal selama kehamilan.
B. Sejarah
asuhan kehamilan
di
masa sekarang, pada saat ini angka kematian ibu di indonesia masih terbilang
sangat tinggi. Gambaran penurunan AKI menurut survei demografi kesehatan
indonesia (SDKI) dari tahun 1994, 1997, sampai 2000 adalah 390/100.000
kelahiran hidup, 334/100.000 kelahiran hidup dan 307/ 100.000 kelahiran hidup.
Lima penyebab utama kematian ibu adalah pendarahan, infeksi, eklamsi, partus
lama, dan komplikasi abortus. Sedangkan penyebab tidak langsung dari kematian
ibu adalah anemia, sebanyak 51% menurut survei kesehatan rumah tangga (1995),
kekurangan energi protein (KEP) dan kekurangan energi kalori, sebanyak 4,8%
menurut sensus tahun 2000.
Angka
kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan
suatu bangsa, o;eh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan
angka kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan. Dalam peaksanaan
program kesehatan sangat di butuhkan sumber daya manusia yang kompeten sehingga
apa yang menjadi tujuan bisa tercapai. Sebagai salah satu sumber daya manusia,
bidan kesehatn merupakan ujung tombak
atau orang yang berada di garis terdepan yang berhubungan langsung dengan
perempuan sebagai sasaran program. Dengan peranan yang cukup besar ini, sangat
penting kiranya bagi bidan untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya melalui
pemahaman mengenai asuhan kebidanan, mulai dari perempuan hamil sampai nifas
serta kesehatn bayi.
C. Filosofi
asuhan kehamilan
1. Proses
kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah. Hal ini perlu di yakini
oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga dalam memberikan asuhan kepada
pasien, pendekatan yang di lakukan cendrung dalam bentuk pelayanan promotif.
Realisasi yang paling mudah di laksanakan adalah pelaksanaan komunikasi
informasi dan edukasi (KIE) kepada pasien dengan materi-materi mengenai
pemanatauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan ketidaknyamanan selama
hamil.
2. Proses
ini merupakan pembedayaan perempuan dan keluarga dalam melaksanakan asuhan.
Salah satu upaya yang di lakukan bidan dalam memberikan asuhan adalah
pemantauan kesehatan pada ibu hamil. Dalam melaksanakan pemantauan ini, bidan
tidak akan mungkin bekerja sendiri, melainkan membutuhkan bantuan pihak lain,
dalam hal ini adalah pasien beserta keluarganya. Ini bertujuan agar pasien dan
keluarga ikut bertanggung jawab atas kesehatannya sehingga jika terjadi
gangguan dan di butuhkan tindakan, pasien dan keluarga dapat berperan aktif
dalam pengambilan keputusan.
3. Adanya
otonomi klien dalam pengambilan keputusan. Dalam pelaksanaan asuhan, bidan sering
di hadapkan pada suatu situasi yang membuatnya harus mengambil langkah terbaik
untuk pasien, dalam penentuan keputusan ini, pasien dan keluarganya sebaiknya
di berikan otonomi atau kemandirian. Hal ini akan mempunyai dampak positif bagi
pasien dan keluarganya. Pertama, mereka akan lebih merasa bertanggung jawab
terhadap peningkatan kesehatannya. Kedua, mereka akan lebih siap dengan segala
konsekuensi yang mungkin muncul dengan keputusannya, dan ketiga, mereka akan
lebih puas dengan hasil yang di capai sehingga memudahkan bidan dalam memantau
perkembangan kesehatan pasien karena secara tidak langsung mereka juga berperan
aktif dalam mengikuti perkembangan kesehatan kehamilannya hari demi hari
sehingga akan dengan cepat datang ke pasilitas kesehatan jika terjadi sesuatu
dengan kehamilannya.
Dalam proses pengambilan keputusan
mengenai tindakan untuk kesehatan pasien, bidan mempunyai peran dan tanggung
jawab untuk memberi informasi yang dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan
pasien.
4. Tidak
memberikan asuhan yang dapat menimbulkan penderitaan. Filosofi ini mengacu pada
konsep asuhan sayang ibu. Dalam pelaksanaan asuhan, posisi pasien bukan sebagai
objek bagi bidan, melainkan seseorang yang datang dengan kebutuhannya dan
menempatkan bidan sebagai orang yang di anggap kompeten dan dapat di percaya
untuk mengatasi permasalahan dan kebutuhannya, dengan fakta ini sangat tidak
bijaksanan jika bidan dalam memberikan asuhan justru menimbulkan penderitaan
bagi pasien, timbulnya penderitaan dalam konteks ini bukan hanya sesuatu yang
berhubungan dengan fisik saja tetapi juga termasuk yang berhubungan dengan
psikologis pasien dan keluarganya.
5. Pemberian
asuhan yang bertanggung jawab dan berorientasi pada kebutuhan klien. Pada saat
memberikan asuhan, bidan memberikan pengkajian pada pasien yang bertujuan untuk
mengidentifikasi masalah dan kebutuhan pasien sesuai dengan usia kehamilannya.
Seluruh rangkaian tahap asuhan dapat di pertanggungjawabkan baik kepada pihak
pasien maupun kepada rofesi.
D. Sejarah
asuhan kehamilan
di
masa sekarang, pada saat ini angka kematian ibu di indonesia masih terbilang
sangat tinggi. Gambaran penurunan AKI menurut survei demografi kesehatan
indonesia (SDKI) dari tahun 1994, 1997, sampai 2000 adalah 390/100.000
kelahiran hidup, 334/100.000 kelahiran hidup dan 307/ 100.000 kelahiran hidup.
Lima penyebab utama kematian ibu adalah pendarahan, infeksi, eklamsi, partus
lama, dan komplikasi abortus. Sedangkan penyebab tidak langsung dari kematian
ibu adalah anemia, sebanyak 51% menurut survei kesehatan rumah tangga (1995),
kekurangan energi protein (KEP) dan kekurangan energi kalori, sebanyak 4,8%
menurut sensus tahun 2000.
Angka
kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan
suatu bangsa, o;eh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan
angka kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan. Dalam peaksanaan
program kesehatan sangat di butuhkan sumber daya manusia yang kompeten sehingga
apa yang menjadi tujuan bisa tercapai. Sebagai salah satu sumber daya manusia,
bidan kesehatn merupakan ujung tombak
atau orang yang berada di garis terdepan yang berhubungan langsung dengan
perempuan sebagai sasaran program. Dengan peranan yang cukup besar ini, sangat
penting kiranya bagi bidan untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya melalui
pemahaman mengenai asuhan kebidanan, mulai dari perempuan hamil sampai nifas
serta kesehatn bayi.
E. Lingkup
asuhan kehamilan
1. Keterampilan
dasar
a. Mengumpulkan
data riwayat kesehatan;
b. Melakukan
pemeriksaan fisik;
c. Menilai
keadaan janin;
d. Menghitung
usia kehamilan;
e. Mengkaji
status nutrisi;
f. Menkaji
kenaikan berat badan;
g. Memberikan
penyuluhan;
h. Penatalaksanaan
pada anemia ringan, hiperemesis gravidarum tingkat I, abortus imminen, dan
pre-eklamsi ringan;
i.
Memberikan imunisasi.
2. Keterampilan
tambahan
a. Menggunakan
doppler;
b. Memberikan
pengobatan;
c. Melaksanakan
long life skill (LSS) dalam manajemen
pascaabosi.
GAMBARAN UMUM TENTANG KEHAMILAN
A. Terjadinya
kehamilan
Bagaimana
wanita bisa hamil? Kehamilan terjadi karena ada pertemuan sperma dan sel telur di
dalam tuba falopi yang kemudian tertanam di dalam uterus. Untuk memahami dan
bisa membayangkan proses ini, sebaiknya kita meahami bagian-bagian alat
reproduksi wanita dan pria beserta fungsinya masing-masing.

Gambar 2.1 organ reproduksi wanita
Keterangan
gambar:
·
Vagina: lorong sepanjang kurang lebih 8
cm yang bermula dari cervix lalu turun ke bawah dan keluar di antara dua kaki.
Merupakan jaringan yang sangat elastis sehingga dapat di lalui kepala bayi pada
waktu persalinan.
·
Cervix: merupakan pintu masuk menuju ke
dalam uterus (rahim). Normalnya selalu dalam keadaan tertutupdan hanya ada
celah kecil untuk jalan keluarnya darah menstruasi atau masuknya sperma.
·
Ovarium (kandung telur): tempat produksi
sel telur (ovum). Terdapat dua buah yang terletak di sisi kanan & kiri.
Ukurannya sebesar biji almond.
·
Tuba falopi (indung telur): saluran yang
menghubungkan ovarium menuju uterus uterus (rahim).
·
Uterus (rahim): tempat bayi berkembang.
Ukurannya sebesar buah pear ukuran kecil.

Gambar 2.2 organ reproduksi pria
Keterangan
gambar:
·
Testis: tempat memproduksi sperma,
terdapat 2 buah.
·
Penis: jaringan seperti sponge yang bisa
ereksi jika terisi oleh darah.
·
Uretra: saluran kecil yang bermula dari
kandung kemih, melewati kelenjar prostat, lalu keluar melalui penis. Merupakan
saluran keluarnya air seni dan sperma.
·
Vas deferen: saluran kecil untuk
mengalirkan sperma dari testis menuju uretra.
·
Prostat: suatu kelenjar yang berfungsi
memberi tambahan cairan pada sperma.
·
Scrotum: kantong tempat menyimpan testis.
Dalam
proses bertemunya spera dan sel telur, sperma yang masuk ke dalam vagina akan
naik dan bertemu dengan sel telur dalam saluran tuba falopi. Pertemuan ini
hanya mungkin terjadi jika seorang wanita sedang dalam masa subur.
Masa
subur adalah saat di keluarkannya sel telur dari ovarium yang jumlahnya hanya
satu atau 2 buah (umumnya hanya satu). Kejadian ini hanya berlangsung sekali
dalam satu bulan , yakni pada kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi yang akan
datang. Umur dari sel telur sendiri kurang lebih hanya 24 jam. Dengan demikian,
masa subur seorang wanita sebenarnya sangat pendek. Jika pada saat itu tidak
terjadi pertemuan dengan sel sperma, harus menunggu bulan berikutnya untuk
menghasilkan sel telur yang baru.
Jika
pada pertemuan rata-rata hanya satu buah sel telur yang di keluarkan setiap
bulannya, pada laki-laki terjadi sebalikya. Setiap ejakulasi, laki-laki akan
mengeluarkan sperma lebih dari 20 juta. Ajaibnya, hanya di perlukan satu sperma
untuk membuahi sel telur. Sperma yang lain akan mati. Umur sperma pun hanya
mencapai 24-48 jam setelah di keluarkan.
Agar
sel sperma dapat bersatu dengan sel telur dan terjadi pembuahan, maka sel
sperma dan sel telur itu harus sehat dan normal. Definisi sperma normal di
antaranya dapat di lihat dari bentuknya, mulai dari kepala, leher, sampai ekor
sperma. Sementara itu sel telur yang normal adalah sel telur yang matang (cukup
umur). Secara kasar, sel telur normal dapat di nilai dari siklus menstruasinya.
Jika siklus menstruasinya normal dan teratur, kemungkinan sel telurnya juga
normal.
Setelah
sperma dan sel telur bertemu kedua sel
akan melebur (terjadi pembuahan) menjadi zigot. Selanjutnya, zigot berkembang
menjadi blastosit dan menempel (implantasi) di dalam rahim. Setidaknya di
perlukan waktu 6-8 hari sejak sperma dan sel telur bertemu hingga tertanam di
dalam rahim. Fase sejak bertemunya sel telur dan sel sperma hingga kehamilan
umur 9 minggu di sebut fase embrio. Selanjutnya, calon manusia tersebut di
sebut janin.
Berikut perjalanan dan
perkembangan zigot dari saluran tuba falopi menuju rahim.
a. Hari
ke-1
Setelah
bertemu, inti sel sperma dari bapak dan inti sel telur dari ibu akan melebur
menjadi zigot. Dalam waktu 12 jam, sel akan membelah diri menjadi ganda.
b. Hari
ke-2 hingga ke-5
Setiap
12 jam berikutnya sel akanmembelah diri lagi sehingga jumlahnya menjadi banyak.
Pada fase ini sel di sebut morula.
c. Hari
ke-5 hingga ke-6
Sel
morula ini akan terus brgerak menyusuri tuba ke arah rahim. Selama perjalanan,
sel morula terus membelah menjadi banyak sel, dan sekarang di namakan
blastosit. Fase blastosit ini sudah di akhir saluran tuba falopi. Jika sel ini
berhenti dan menempel sebelum sampai ke dalam rahim, di namakan kehamilan di
luar kehamilan. Sel ini tidak akan bisa berkembang menjadi janin dan justru akan
membahayakan kesejahteraan ibu.
d. Hari
ke-6 hingga ke-7
Sel
blastosit sekarang sudah berada di dalam rahim dan siap untuk menempel. Tempat
yang sering di pilih adalah daerah di atas belakang rahim. Setelah tertanam,
sel ini akan memberi sinyal ke ibu bahwa sekarang saatnya untuk berkembang.
B. Konsepsi,
fertilisasi, dan implantasi
1. Konsepsi
Adalah pertemuan antara ovum matang dan
sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini dapat terjadi
jika terpenuhi beberapa kriteria, yaitu sbb:
a. Senggama
harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat.
b. Ovarium
wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi.
c. Pria
harus mengeluarkan spermayang cukup normal dan sehat selama ejakulasi.
d. Tidak
ada barrier atau hambatan yang mencegah
sperma mencapai, melakukan penetrasi, dan sampai akhirnya membuahi ovum.
Agar
terjadi kehamilan sebaiknya senggama di lakukan sebelum tepat di hari wanita
ovulasi, karena sperma akan hidu sampai 3 hari di dalam vagina, sedangkan ovum
hanya bertahan 12-24 jam setelah di keluarkan dari ovarium (ovulasi). Kapan
wanita mengalami ovulasi dapat di kenali melalui bentuk cairan vagina yng
keluar. Jika terlihat bening, banyak, dan licin, maka kemungkinan besar wanita
dalam keadaan subur, cairan vagina secara bertahap akan menjadi kental dan
berwarna putih keruh setelah melewati masa ovulasi. Selain mengamati karakter
cairan vagina, ovulasi dapat juga di produksi melalui penghitungan siklus
menstruasi. Wanita mengalami ovulasi pada hari ke-12 sampai ke-14 siklus mentruasi,
namun cara ini kurang dapat di gunakan pada wanita dengan siklus menstruasi
yang tidak teratur.
Di
perkirakan ada 300 juta sperma yang di keluarkan saat ejakulasi dan yang dapat
ditampung oleh bagian belakang vagina, namun dalam perjalanannya hanya beberapa
ribu saja yang dapat mencapai tuba falopi. Lingkungan vagina yang asam dan
adanya daya fagosit dari uterus membuat
sebagian besar sperma tidak mampu untuk bertahan hidup, yang akhirnya
dikeluarkan lagi melalui vagina.
2. Fertilisasi
Merupakan lanjutan dari proses konsepsi,
yaitu sperma bertemu dengan ovum, terjadi penyatuan sperma dengan ovum, sampai
dengan terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma hingga menjadi buah
kehamilan. Gamabaran proses dari konsepsi sampai dengan fertilisasi adalah sbb:
Berikut
adalah fase-fase dalam konsepsi sampai dengan fertilisasi.
a. Sperma
memasuki vagina
Sperma
di ejakulasikan di korniks vagina saat koitus, menujun ke ampula tuba sebagai
tempat fertilisasi.
b. Proses
kapasitasi
Sperma
mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat untuk mencapai ampula tuba.
c. Reaksi
akromosom
Sperma
mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase
dan tripsin agar bisa menembus
lapisan oosit/ovum.
d. Sperma
memasuki zona pellusida dan carona radiata
Zat
yang di keluarkan melalui reaksi akromosom agar mengencerkan carona radiata dan
zona pellusida.
e. Reaksi
granula kortikal
Granula
kortikal merupakan sel-sel granulose yang berada di sekitar oosit yang akan
menutup setelah satu buah sperma masuk ke dalam oosit, sehingga mencegah sperma
yang lain untuk masuk
f. Fertilisasi
·
Kepla sperma membesar dan inti sel
sperma membentuk pronukleus pria.
·
Inti sel ovum membentuk pronukleus
wanita.
·
Kedua pronukleus berfusi. Dalam hal ini
akhirnya kedua pronukleus bersatu dan membentuk zigot yang terdiri atas bahan
genetik dari wanita dan pria. Dalam beberapa jam setelah konsepsi, mulailah
terjadi proses pembelahan zigot. Segera setelah pembelahan sel terjadi, maka
pembelahan-pembelahan selanjutnya akan berjalan dengan lancar dan akhirnya
dalam waktu tiga hari akan terbentuk suatu kelompok sel-sel yang sama besarnya,
di sebut morulla.
3. Implantasi (nidasi)
Nidasi adalah masuk nya tertanam
nya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu
simpai, disebut trofoblast, yang mampu mneghancurkan atau mencairkan jaringan.
Ketikia blastula mencapai rongga rahim, jaringan endomatrium berada dalam fase
sekresi. Jaringan endomatrium ini banyak mengandung nutrisi untuk buah
kehamilan.
Blastula dengan bagian yang berisi
massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk ke dalam desidua,
menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.
Itulah sebab nya kadang-kadang pada saat
nidasi terjadi sedikit pendarahan akibat luka desidua yang disebut dengan tanda
hartman. Umum nya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim
(korpus) dekat fundus uteri.
Bila nedasi telah terjadi,
dimulailah diferensiasi sel-sel blastula . sel-sel lebih kecil yang terletak
dekat ruang exocoeloma membentuk entoderm dan yolk sac, sedangkan sel-sel yang
lebih besar menjadi entoderm dan membentuk ruang amnion. Terbentuklah suatu
lempeng embrional di antara amnion dan yolk sac.
Sel-sel trofoblast mesodermal yang
ditumbuh disekitar mudigah akan melapisi bagian dalam trofoblast, sehingga
terbentuklah sekat korionik yang kelak menjadi korion. Sel-sel trofoblast
tumbuh menjadi 2 lapisan, yaitu sititrofoblast (sebelah dalam) dan
sinsiotrofoblast (sebelah luar).
Vili korialis yang berhubungan
dengan desidua tumbuh bercabang-cabang dan disebut sebagai korion frondosum,
sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis (korion leave) kurang
mendapat makanan sehingga akhir nya menghilang. Dalam peringkat nidasi
trofoblast hormon human chorionic gonadotropin (HCG).
TANDA-TANDA
KEHAMILAN
Untuk
bisa melakukan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap
beberapa tanda dan gejala hamil,antara lain :
1.Pasti
Seseorang yang
dinyatakan positif hamil ditandai dengan :
a.terlihatnya embrio
atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu sesudah pembuahan
b.denyut
jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu didengar dengan stetoskop leanec,alat
kardiotokografi,alat dopler atau dilihat dengan ultrasonografi
c.terasa gerak janin
dalam rahim.pada primigravida bisa dirasakan ketika kehamilan berusia 18
minggu,sedangkan pada multigravida diusia 16 minggu terlihat atau teraba
gerakan janin dan bagian-bagaina janin
d.pada pemeriksaan
rontgen terlihat adanya gerakna janin
2.Tidak
pasti
Ada beberapa tanda dan
gejala kehamilan yang dialami oleh seseorang wanita tetapi belum tentu
hamil,yaitu :
a.amenore
(tidak adanya menstruasi )
konsepsi dan nidasi
menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de graaf dan ovulasi.gejala
ini sangat penting karena pada umumnya wanita hamil tidak mendapat
haid.pentingdi ketahui tanggal hari pertama haid terakhir ,supaya dapat
ditentukan tuanya kehamilan dan perkirakan kapan persalinan akan terjadi namun
ini tidak bisa dijadikan sebagai acuan untuk mendeteksi adanya kehamilan ,bisa
juga akibat dari keletihan,strez,atau menyusui.
b.mual dipagi hari
(tanpa muntah ) terjadi 2-8 minggu setelah pembuahan pengeruh estrogen dan
progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan .eneq terjadi
umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan ,kadang-kadang disertai pleh emesis
ini sering terjadi pada pagi hari tetapi tidak selalu.keadaan ini lazim disebut
morning sickness .dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik .bila
terlampau sering,bisa mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis
gravidarum.akibat mual dan muntah akan
menyebabkan nafsu makan berkurang.
c.Mengidam
(menginginkan makanan atau minuman tertentu )
mengidam sering terjadi
pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang seiring semakin tuanya usia
kehamilan .tujuh puluh persen perempuan hamil mengalami komplikasi mual dan
muntah .hal ini biasanya dimulai pada kehamilan usia 4-8 minggu dan terus
berlanjut sampai dengan usia 14-16 minggu .relaksasi otot polos perut dan
hipomotilitas disebabkan oleh peningkatan estrogen atau HCG .perubahan terjadi
dalam indera pengecap (lidah );ada yang merasa seperti aroma zat besi didalam
mulut,tidak menyukai rasa dari maknan yang biasa disukai atau menginginkan
makanan yang beraroma dan berasa lebih tajam .
d.sering buang air
kecil
pada awal masa
kehamilan ,karena adanya desakan rahim kedepan,kandung kemih cepat terasa penuh
dan sering miksi .pada trimester II ,sudah mulai menghilang karena uterus yang
membesar keluar dari rongga panggul pada trimester III gejala ini bisa timbul
karena janin mulai masuk kerongga panggul dan menkan kembali kandung kencing.
e.pingsan
Terjadinya gangguan
sirkulasi kedaerah kepala (sentral )menyebabkan adanya iskemia susunan saraf
pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan .keadaan ini menghilang setelah usia
kehamilan 16 minggu .sering dijumpai ibu pingsan bila berada pasa tempat-tempat
ramai .dianjurkan untuk tidak pergi ketempat-tempat ramai pada bulan-bulan
pertama kehamilan .kondisi ini menghilang sesudah kehamilan 16 minggu.
f.mammae menjadi tegang
dan membesar
keadaan ini disebabkan
karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan
alveoli pada mamma glandula montgomeri.ujung saraf tertekan sehingga
menyebabkan rasa sakit ,terutama pada hamil pertama.
g.Anoreksi ( tidak
nafsu makan )
Pada bulan-bulan
pertama,kadang terjadi anoreksi ,tetapi setelah itu nafsu makna kembali
.hendaknya nafsu makan tetap dijaga jangan sampai salahh pengertian makan untuk
dua orang ,sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan usia kehamilan.
h.konstipasi dan
obstipasi
pengaruh progesteron
dapat meghambat peristaltik usus dan dapat menyebabkan kesulitan untuk buang
air besar.
i.pigmentasi kulit
terjadi pada kehamilan usia 12 minggu ke atas .ada beberapa bagian dimana
pigmentasi terlihat jelas,yaitu :
1.sekitar pipi :kloasma
gravidarum
Keluarnya melanophore
stimulating hormon hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.
2.dinding
perut
a) striae livide
b) striae nigra
c)linea alba menjadi
hitam
3.sekitar payudara :
a)hiperpigmentasi
areola mammae
b)puting susu makin
menonjol
c)kelenjar montgomery
makin menonjol
d) pembuluh darah
menifes sekitar payudara
j.epulis
suatu hipertrofi
papilla gingivae/hipertrofi gusi .sering terjadi pada trimester I .
k.varises
karena pengaruh dati
estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena ,terutama bagi
mereka yang mempunyai bakat .penampakan pembuluh darah tersebut terjadi
disekitar genitalia eksterna ,kaki,betis,dan payudara .pada multigravida kadang-kadang
varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu .sering terjadi pada trimester
I dan menghilang setelah persalinan.
3.Kemungkinan
Tanda –tanda yang
mungkinkan seorang perempuan hamil adalah :
a.rahim membesar
:sesuai dengan tuanya kehamilan
b.pada pemeriksaan
dijumpai :
1.tandan
hegar
2.tanda
piscaseck
3.tanda
chadwick
4.kontraksi
braxton hicks
5.teraba ballottement
c.pemeriksaan tes
biologis kehamilan positif.sebagai kemungkinan positif palsu
DUGAAN
HAMIL
1. Amenore/tidak
mengalami menstruasi sesuai siklus (terlambat haid )
2. Nausea,anoreksia,emesis,dan
hipersalivasi
3. Pusing
4. Miksing/sering
buang air kecil
5. Obstipasi
6. Hiperpigmentasi
: striae,cloasma,linea nigra
7. Varises
8. Payudara
menegang
9. Perubahan
perasaan
10. BB
bertambah
DIANOSIS
BANDING KEHAMILAN
Pembesaran
perut perempuan tidak selamanya menjukan adanya kehamilan sehingga perlu
dilakukkan diagnosis banding,diantaranya :
1.hamil
palsu (pseudocyesis)
Dijumpai tanda dugaan
hamil ,tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan tes biologis tidak menunjukan
kehamilan .
2.Tumor
kandungan atau myoma uteri
a.terdapat pembesaran
rahim ,tetapi tidak dosertai tanda hamil
b.bentuk pembesaran
tidak merata
c.pendarahan banyak
saat menstruasi
3.Hematometra
a.terlambat datang
bulan yang dapat melampaui usia hamil
b.perut terasa akit setiap bulan
c.terjadi tumpukan
darah pada rahim
d.tanda dan pemeriksaan
hamil tidak menunjukan hasil yang positif
e.sebab hymen in
perforata
4.kista
ovarium
a.pemesaran perut tapi
tidak disertai tanda hamil
b.dapat
bulan terus berlangsung
c.lamanya pembearan
perut melanpaui usia kehamilan
d.pemeriksaan tes
biologis kehamilan dengan hasil negatif
5.kandung
kemih yang penuh
Dengan melakukan
katerisasi ,pebesaran perut makn menghilang
PERTIMBANGAN
UNTUK MENEGAKKAN DIAGNOSIS
1.Hamil atau
tidak hamil
a.tanda dugaan hamil
b.tanda tidak pasti
hamil
c.tanda pasti hamil
2.primigravida(nulipara)
atau multigravida(multipara)
Terdapat perbedaan dalam perawatan kehamilan sampai
dengan pertolongan persalinan antara prigmigravida dan multigravida.dalam
proses pengkajian ,bidan perlu mencocokkan hasil anamnesis dengan pemeriksaan
fisik agar data sebagai dasar pertimbangan diagnosis valid dan dapat
dipertangungjawabkan.
No
|
Nulipara
|
Multipara
|
1
|
Perut tegang
|
Perut longgar,perut menggantung banyak striae
|
2
|
Perut menonjol
|
Tidak begitu menonjol
|
3
|
Rahim tegang
|
Agak lunak
|
4
|
Labia mayora tampak bersatu
|
Labia mayora terbuka
|
5
|
Himen koyak pada beberapa tempat
|
Karunkula himenalis
|
6
|
Payudara tegang
|
Kurang tegang dan tergantung ada striae
|
7
|
Vagina sempit dan rugae yang utuh
|
Lebih lebar,rugue kurang menonjol
|
8
|
Sekviks licin,bulat,dan tidak dapat dilalui oleh satu
jari
|
Bisa terbuka satu jari,kadang ada bekas robekan
persalinan yang lalu
|
9
|
Perineum utuh dan baik
|
Ada bekas robekan /episiptomi
|
10
|
Pembukaan serviks,diawali dengan mendatarnya serviks
setelah itu membuka ,pembukaan 1-2 cm
|
Serviks mendatar sekaligus membuka ,pembukaan 1 cm
dalam 1 jam.
|
11
|
Bagian terbawah janin turun 4-6 minggu sebelum
persalinan
|
Biasanya tidak terfiksasi pada PAP sampai Persalinan
dimulai
|
3.Tuanya
kehamilan
a.amenore
b.TFU
c.mula
meraskan pergerakan
d.mulai
terdengar DJJ
e.masuknya
kepala kedalam panggul
4.janin
hidup atau mati
Dalam menegakkan
diagnosis janin dalam keadaan hidup atau mati ,ada bebrapa dasar yang dapat
kita jadikan sebagai dasar ,seperti dalam tabel berikut ini :
No
|
Janin hidup
|
Janin mati
|
1
|
DJJ terdengar
|
DJJ tidak terdengar
|
2
|
Rahim membesar seiring Dengar
bertambahnya TFU
|
Rahim tidak membesar atau TFU
menurun
|
3
|
Pada palpasi teraba jelas
bagian-bagian janin
|
Palapasi tidak jelas
|
4
|
Ibu merasakan jelas gerakan
janin
|
·
Ibu tidak merasakan gerakan janin
·
Pada pemeriksaan rontgen terdapat tanda spalding (tulang tengkorak
tumpang tindih),tulang punggung melengkung,ada gelembung gas dalam janin
·
Reaksi biologis akan muncul setelah 10 hari janin mati.
|
5.janin
tunggal atau kembar
Selain kesejahteraan
janin ,banyaknya janin dalam uterus juga harus dipastikan agar dpat diprediksi
gambaran persalinan yang akan dilalui.untuk memastikan janin tunggal atu ganda
dapat dibedakan daro beberapa hal ,seperti dalam tabel berikut ini ;
No
|
Janin tunggal
|
Janin kembar
|
1
|
Pemebesaran perut sesuai
dengan usia kehamilan
|
Pembesaran perut tidak sesuai
dengan usia kehamilan
|
2
|
Pajnlpasi :teraba 2 bagian
besar (kepala bokong )
|
·
Teraba 3 bagian besar (kepala,bokong)
·
Meraba 2 bagian besar berdampingan
|
3
|
Teraba bagian-bagian kecil
hanya disatu pihak (kanan atau kiri )
|
Meraba banyak bagia kecil
|
4
|
Denjut jantung janin (DJJ)
terdengar hanya disatu tempat
|
Terdengar dua DJJ pada dua
tempat dengan perbedaan 10 denyutan /lebih
|
5
|
Rontgen hanya tampak satu
kerangka janin
|
Rontgen tampak 2 kerangla
janin
|
6.poster
janin dalam rahim
a.situs atau letak
letak janin adalah
letak sumbu panjang anak terhadap sumbu panjang ibu.misalnya memanjang atau
melintang :
jenis-jenis letak janin
dalam rahim adalah sebagai berikut :
·
Letak membusur (longitudinal )
1.letak
kepala
a.letak
fleksi atau letak belakang paha
b.letak
dahi
c.letak
muka
2.letak
sungsang atau bokong
a.letak
bokong sempurna (complete breech )
b.letak
bokong (frank breech )
c.letak
bokong tidak sempurna (incomplete breech )
·
Letak lintang (tranversal )
·
Letak
miring (oblik
b.sikap (habitus )
menunjukan hubungan
bagian-bagian janin terhadap sumbunya ,khususnya terhadap tulang
punggungnya,misalnya fleksi atau defleksi umumnya janin dalam keadaan fleksi
dimana kepala ,tulang punggung ,dan kaki dalam keadaan fleksi serta kedua
lengan bersilang didada.
c.posisi (position )
dipakai untuk
menetapkan apakah bagian janin yang ada dibagian bawah uterus berada disebelah
kanan,kiri,belakang atau depan terhadap sumbu tubuh ibu (ubun-ubun kecil kiri
depan )
d.presentasi
(presentation )
digunakan untuk
menentukan bagian janin yang ada dibagian uterus ,seperti prsentasi kepala atau
bokong.
7.janin
intrauteri ekstrauteri
Kepastian janin berada
didalam atau diluar uteri sangat diperlukan .ini berkaitan dengan tindakan yang
akan dilakukan karena menyangkut kondisi kegawatdaruratan .meskipun diagnosis
ini sebenarnya sangat mudah untuk ditegakkan ,namun tidak ada salahnya jika
kembali kita cermati perbedaannya dalm tabel berikut ini.
No
|
intrauteri
|
ekstrauteri
|
1
|
Ibu tidak merasakan nyeri
jika ada pergerakan janin
|
Pergerakan janin dirasa nyeri
sekali
|
2
|
Janin tidak begitu mudah
diraba
|
Janin lebih mudah diraba
|
3
|
Ada kemajuan persalinan :
·
Pembukaan ;
·
Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus bertambah seinring dengan
berjalannya waktu persalinan;
·
Penurunan kepala janin bertambah
|
Tidak ada kemajuan persalinan
|
8.keadaan
jalan lahir
A.adanya tanda chadwick
b.adanya tanda hegar
c.tidak adanya
kemungkinan panggul sempit (melalui pemeriksaaan panggul )
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
A.
Pertumbuhan
dan perkembngan embrio
1. Embrio
usia 2-4 minggu
·
Terjadi perubahan yang semula buah
kehamilan hanya berupa satu titik telur menjadi satu organ yang terus
berkembang dengan pembentukan lapisan-lapisan di dalamnya.
·
Jantung mulai memompa cairan melalui
pembuluh darah pada hari ke-20 dan hari berikutnya muncul sel arah merah yang
pertama. Selanjutnya pembuluh darah terus berkembang ke seluruh embrio dan
plasenta.
2.
embrio usia 4-6 minggu
·
sudah terbentuk bakal organ-organ
·
jantung sudah berdenyut.
·
Pergerakan sudah nampak dalam
pemeriksaan USG.
·
Panjang embrio 0,64 cm.
3.
Embrio usia 8 minggu
·
pembentukan organ dan penampilan semakin
bertambah jelas, seperti mulut, mata dan kaki.
·
Pembentukan usus
·
Pembentukan genetalia dan anus.
·
Jantung mulai memompa darah
4.
Embrio usia 12 minggu
·
Embrio berubah menjadi janin.
·
Usus lengkap.
·
Genetalia dan anus sudah berbentuk.
·
Menggerakkan anggota badan, mengedipkan
mata, mengerutkan dahi, dan mulut membuka.
·
Berat badan 15-30 gr.
5.
Embrio usia 16 minggu
·
gerakan fetal pertama (quickening)
·
sudah mulai ada mekonium dan veniks
caseosa.
·
Sistem muskuloskeletal sudah matang.
·
Sistem saraf mulai melaksanakan kontrol.
·
Pembuluh darah berkembang dengan cepat.
·
Tangan janin dapat menggerakkan.
·
Kaki menendang dengan aktif.
·
Semua organ mulai matang dan tumbuh.
·
DJJ dapat di dengar dengan doppler.
·
Berat janin 0,2 kg.
6.
Janin usia 24 minggu
·
Kerangka berkembang dengan cepat karena
aktifitas pembentukan tulang meningkatkan.
·
Perkembangan pernafasan di mulai.
·
Berat janin 0,7-0,8 kg
7.
Janin usia 28 minggu
·
Janin dapat bernafas, menelan, dan
mengatur suhu.
·
Surfaktan terbentuk di dalam paru-paru.
·
Mata mulai membuka dan menutup.
·
Ukuran janin 2/3 saat lahir.
8.
Janin usia 32 minggu
·
impanan lemak coklat berkembang di bawah
kulit untuk persiapan pemisahan bayi setelah lahir.
·
Mulai menyimpan zat besi, kalsium, dan
fosfor.
·
Bayi sudah tumbuh 38-43 cm.
9.
Janin usia 36 minggu
·
Seluruh uterus terisi oleh bayi, sehingga
ia tidak dapat lagi bergerak dan memutar banyak.
·
Anti body ibu di transfor ke janin, yang
akan memberikan kekebalan selama 6 bulan pertama sampai sistem kekebalan bayi
bekerja sendiri.
B.
Struktur
dan fungsi amnion
Amnion
(air ketuban) merupakan elemen dari kehamilan yang sangat penting untuk di
ketahui. Air ketuban ini dapat di jadikan acuan dalam menentukan diagnosis
kehamilan dan kesejahteraan janin. Beberapa aspek penting yang perlu di ketahui
adalah sbb:
1. Struktur
amnion
a. Volume
pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1000-1500 cc.
b. Berwarna
putih keruh, berbau amis, dan terasa manis.
c. Reaksinya
agak alkalis sampai netral dengan berat jenis 1,008.
d. Komposisinya
terjadi atas 98% air, sisanya albumin, urea, asam urat, kreatinin, sel-sel
epitel, rambut lanuko, verniks caseosa,dan garam anorganik. Kadar protein 2,6%
gr/liter.
2. Fungsi
amnion
a. Melindungi
janin dari trauma atau benturan dengan benda luar uterus.
b. Memungkinkan
janin bergerak bebas.
c. Menstabilkan
suhu tubuh janin tetap hangat.
d. Menahan
tekanan uterus.
e. Sebagai
pembersih jalan lahir.
3. Cara
mengenali amnion
a. Dengan
kertas lakmus.
b. Makroskopis,
berbau amis, adanya lanugo dan ferniks caseosa, serta bercampur mekonium.
c. Mikroskopis,
terdapat lanugo dan rambut.
d. Laboratorium,
kadar ureum lembab di bandingkan dengan air kemih (urine).
C.
Struktur,
fungsi, dan sirkulasi tali pusat
Tali
pusat merupakan bagian jaringan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup
janin, meskipun tidak menutup kemungkinan juga tali pusat ini dapat menyebabkan
penyulit persalinan, misalnya pada kasus lilitan tali pusat. Beberapa hal
penting:
1. Struktu
tali pusat
a. Terdiri
atas 2 arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis
b. Bagian
luar tali pusat berasal dari lapisan amnion.
c.
Di dalamnya terdapat jaringan yang
lembek, yang di namakan selai warthon fungsinya
melindungi 2 arteri dan satu vena umbilikalis yang berada di dalam tali pusat.
d.
panjang rata-rata 50 cm.
2.
fungsi tali pusat
a.
media transportasi nutrisi dan O2
dari plasenta ke tubuh janin.
b.
Media transportasi untuk
mengeluarkan sisa metabolisme janin ke tubuh ibu.
c.
Media transportasi zat anti body
dari ibu ke janin.
3. Sirkulasi
tali pusat
a. Kedua
arteri dan satu vena yang berada di dalam tali pusat membutuhkan sistem
kardiovaskular janin dengan plasenta.
D.
Struktur,
fungsi dan sirkulasi plasenta
1. Struktur
a. Berbentuk
bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal 2-2,5 cm.
b. Berat
rata-rata 500 gr.
c. Letak
plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas ke arah
fundus.
d. Terdiri
atas dua bagian yaitu sbb:
·
Pars maternal: bagian plasenta yang
menempel pada desidua. Terdapat kotiledon (rata-rata 20 kotiledon).
Di
bagian ini tempat terjadinya pertukaran darah ibu dan janin.
·
Pars fetal: terdapat tali pusat
(insersio, penanaman tali pusat)



2. Fungsi
a. Memberi
makan kepada janin.
b. Ekskresi
hormon.
c. Respirasi
janin, tempat pertukaran O2 dan CO2 antar janin dan ibu.
d. Membentuk
hormon estrogen.
e. Menyalurkan
berbagai anti body dari ibu.
f. Sebagai
barrier terhadap janin dari kemungkinan masuknya mikroorganisme/kuman.
3. Sirkulasi
a. Darah
ibu yang berasal dari spiral arteri di semprotkan dengan tekanan sistol 70-80
mmhg seperti air mancur ke dalam ruang intervillair sampai mencapai chorionic
plate, pangkal dari kotiledon janin. Darah tersebut membasahi semua vili
korialis dan kembali perlahan-lahan dengan tekanan 8 mmhg ke vena-vena di
desidua.
b. Pada
saat inilah terjadi pertukaran darah ibu dan janin, dengan tujuan membuang CO2
dan mengikat O2.
E.
Sirkulasi
darah fetus
Mula-mula
darah yang kaya akn oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta melalui vena
umbilikalis masuk ke dalam tubuh janin. Sebagian besar darah tersebut melalui
duktus venosus arantii akan mengalir ke vena kava inferior pula.
Di
dalam arterium kanan sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologis
ke arterium kiri melalui foramen ovale yang berada di antara kedua arterium ini.
Selanjutnya darah mengalir darin arterium kiri ke ventrikel kiri yang kemudian
di kompakan ke aorta. Hanya sebagian kecil darah dari artrium kanan mengalir ke
ventrikel kanan secara bersama-sama dengan darah yang bersal dari vena kava
superior.
Oleh
karena tekanan dari paru-paru belum berkembang, maka sebagian besar darah dari
ventrikel kanan yang seharusnya mengalir melalui arteri pulmonalis ke
paru-paru, akan mengalir ke duktus bottali sebelum mencapai aorta. Sebagian
kecil ke paru-paru, dan selanjutnya ke atrium kiri mlalui vena pulmonalis.
Darah
dari aorta akan mengalir ke seluruh tubuh untuk memberi nutrisi dan oksigen
pada sel-sel tubuh. Darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh
dengan sisa-sisa pembakaran akan di alirkan ke plasenta melalui arteri
umbilikali, demikian seterusnya. Sirkulasi ini berjalan selama janin masih
berada di dalam kandungan. Begitu janin di lahirkan, segera bayi akan menghisap
udara dan menangis dengan kuat. Dengan demikian paru-parunya akan berkembang.
Tekanan dalam paru-paru akan mengecil dan seolah-olah darah akan terisap oleh
paru-paru. Dengan demikian duktus bottali tidak akan berfungsi lagi. Demikian
pula karena tekanan atrium meningkat, maka foramen ovale akan menutup dan tidak
berfungsi lagi.
Akibat
di potong dan di ikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus
venosus-venosus aranti akan mengalami obliterasi. Dengan demikian setelah bayi
lahir, kebutuhan oksigen akan di penuhi oleh udara yang di isapnya dan
kebutuhan nutrisi di penuhi oleh makanan yang di cerna melalui prose
pencernaan.
Fase
trimester pertama
Kehamilan pada trimester (3 bulan) pertama merupakan
msa yang sangat penting, pada masa inilah berhsil atau tidak nya kehamilan
ditentukan. Semakin bertambah usia kehamilan, kesempatan berhasil nya semakin
meningkat. Masa ini juga sangat berpengaruh pada perkembangan organ-organ bayi.
Awal-awal kehamilan ini bisa jadi sangat
menyenangkan, tetapi sekaligus menegangkan. Menyenangkan jika kehamilan ini
sudah ditunggu sejak lama. Menegangkan jika kehamilan ini terjadi melalui usaha
bayi tabung, ibu mempunyai pengalaman jelek pada kehamilan sebelum nya, atau kondisi
kesehatan ibu kurang mendukung.
Contoh kehamilan berisiko tinggi sebagai berikut :
-
Riwayat kehamilan sebelum nya diluar
kandungan.
-
Keguguran berulang.
-
Kehamilan terdahulu lahir prematur(bobot
bayi kurang dari 2500 gram)
-
Bayi lahir terdahulu berat nya lebih
dari 4 kg
-
Preekamlasia (peningkatan tekanan darah
mendadak dan bisa disertai kejang)
-
Bayi terdahulu lahir dengan cacat bawaan
-
Mengandung bayi kembar
-
Riwayat penyakit gangguan darah
-
Mempunyai penyakit diabetes
-
Mempunai masalah dengan kelenjar tiroid
A. PERKEMBANGAN
JANIN
Banyak
hal yang erjadi ada janin pada awal-awal dalam kandungan, terutama menyangkut
pembentukan organ, berikut ini keajaiban yag terjadi pada 1-6 minggu awal
pembentukan manusia.
1. Diferensiasi
sel
Pada
waktu sel masih dalam blastosit terjadi diferensiasi, yaitu program pemisahan
sel berdasarkan fungsi nya. Ada sel yang diprogramkan menjadi jantung, liver,
otot, tulang, ginjal, ataupun organ lainnya.
Sel-sel
tersebut akan menjadi organ yang sudah diprogram kan dan tidak akan menjadi
organ lainnya. Apa yang menyebabkan suatu sel itu menjdi organ tulang sedangkan
yang lainnya menjadi organ jantung masih merupakan suatu teka teki dan
merupakan suatu keajaiban yang diperhatikan oleh Tuhan Pencipta alam semesta
kepada manusia.
Pada
hari ke-15 setelah konsepsi (pertemuan sperma dan sel telur, sel syaraf mulai
membentuk otak dan sumsum tulang. Pada minggu ke-4, ukuran embrio menjadi
sekitar 5mm. Pada saat itu, embrio bisa dilihat dengan USG transvagina, tetapi
asih agak sulit dilihat dengan USG dari abdomen (perut)
2. Pembentukan
jantung
Seiring
dengan pertumbuhan embrio, diperlukan alat untuk memompa iksgen dan nutrisi
yang dibutuhkan. Pada akhir minggu ke-5, mendadak terdapat 1 sel berdenyut.
Denyutan ini menimbulkan efek dominan sehingga sel-sel disekitar nya ikut
berdenyut dengan irama yang sama dan menjadi seperti satu-kesatuan. Inilah awal
pembentukan organ jantung
Organ
jantung ini akan terus menyempurna dan pada minggu ke-11 sudah membentuk
ruangan-ruangan yang dibatasi sekat-sekat jantung.
3. Pembentukan
sumsum tulang belakang
Pada
akhir minggu ke-6,sumsum tulang belakang mulai terbentuk dan terkumpul di tubuh
bagian belakang dan dilindungi oleh tulang belakang.
4. Pembentukan
wajah
Wajah
bayi mulai terbentuk pada minggun ke-5 yang dimulai dari mulut. Rahang bawah
terbentuk lebih dulu,lalu diikuti oleh rahang atas.
Memasuki
minggu ke-6 himgga ke-10,embrio terus berkembang dengan pesat, baik dari segi
ukuran maupun pembentukan organ-organ tubuh. Berikut ini perkembangan pembentukan
organ janin yang terjadi pada usia kehamilan 6-10 minggu.
1. Tulang
belakang terbentuk dengan lengkap.
2. Jalur-jalur
pembuluh darah terbentuk.
3. Otak
terbentuk dan mulai memberikan perintah untuk membentuk macam-macam tipe otot.
4. Beberapa
organ bayi juga mulai menjalankan fungsinya. Misalnya,ginjal mulai mengeluarkan
kencing dan lambung mengeluarkan asam lambung.
Memasuki
minggu ke-13, semua organ vital bayi sudah terbentuk dan sudah terletak pada
tempatnya. Bayi sekarang sudah seperti miniatur manusia seutuhnya, alis mata
dan kuku jari-jari tangan sudah terrbentuk. Otot-otot sudah bergerak
terkoordinasi.bayi pun sudah bisa menelan melalui mulutnya.
B. Perkembangan
dan adaptasi tubuh ibu
Beberapa
wanita sudah mengetahui dirinya hamil walaupun belum terlambat menstruasi
dengan tanda-tanda yang terasa dalam tubuhnya. Misalnya, payudara terasa
kencang dan membesar, gampang merasa capek, dan perasaannya lebih sensitif dan
mudah tersinggung. Namun, banyak juga wanita yang tidak sadar dirinya itu hamil
walaupun terlambat menstruasi sampai beberapa minggu.
Beberapa
minggu setelah embrio terimplantasi,akan terjadi perubahan yang dratis,beberapa
sel dari plasenta yang mulai membenuk mmenghasilkn hormon HCG yang memberi
sinyal ke ovarium dan kelenjar pituitary bahwa anda sedang hamil.hormon
progesteron yang diproduksi oleh korpus luteum akan membantu mempertahankan
berlangsungnya proses kehamilan.
Pada
awal kehamilan, metabolisme tubuh ibu hamil meningkat 10-25%. Kebutuhan nutrisi
organ tubuh juga meningkat. Untuk memenuhinya, jantung akan memompa darah lebih
banyak dari biasanya. Komponen-komponen di dalam darah akan bertambah untuk
mengisi jalur pembuluh darah baru yang terbnetuk diplasenta. Meningkatkan
metabolisme ini akan terus meningkat perlahan-lahan dari awal kehamilan hingga
akhir kehamilan.pada akhir kehamilan bahkan meningkat hingga 40-50%. Karena itu
pula ibu hamil akan makan lebih banyak dari biasanya.
Meski
wajar terjadi pada kehamilan muda,jangan pandang remeh ini. Hal yang paling
membahayakan yang mungkin terjadi adalah dehidrasi diikuti oleh kekurangan
elektrolit dalam tubuh, karena itu, usahakan asupan minumnya tetap terjaga.
Efek
lain dan gejala ini adalah berat badan ibu tidak naik,bahkan turun, untuk
menghindari penurunan berat badan awal kehamilan, usahakan selalu makan
pagi,apapun rasanya,selain itu,ubah pola makannya,makanlah lebih sering drngan
porsi sedikit-sedikit. Pada trimester kedua, berat badan biasanya akan kembali
naik seiring dengan nafsu makan yang meningkat.
Berikut
ini kebiasaan yang harus dihindari selama kehamilan:
1. Jangan
tidur terlalu larut malam, pada saat tidur, sel-sel dalam tubuh kita akan
mengalami regenasi dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Karena itu, usahakan
kualitas tidur terpenuhi.
2. Sebisa
mungkin hindari olahraga aerobik.
3. Hindari
perjalanan yang memakan waktu lama dan jauh. Duduk yang lama akan mengakibatkan
terjadinya deep vein thrombosit, yakni penyumbatan pada pembuluh vena. Gejala
ini menyebabkan bagian tubuh tertentu kekurangan oksigen. Akibat lebih fatal,
sel di bagian tubuh tersebu mati
4. Hindari
berendam dalam air panas, air panas tidak bagus untuk pertumbuhan bayi, lebih
baik gunakan shower dengan air hangat.
Fase
Trimester kedua
A
pertumbuhan dan perkembangan janin
Pada tahap ini, semua organ bayi sudah terbentuk
lengkap dan akan terus tumbuh menyempurnakan fungsinya. Plasenta akan semakin
besar dan tebal, serta air ketuban semakin banyak. Sebenarnya bayi sudah bisa
bergerak sejak usia kehamilan usia 7 minggu. Namun, gerakan bayi masih belum
bisa dirasakan oleh ibu karena masih lemah. Gerakan bayi ini sangat penting
untuk pertumbuhan otot dan tulang bayi. Selain itu,gerakan ini juga akan
membuat susunan saraf pusat bayi semakin berkembang dan terbentuk sempurna.
Pada minggu ke-8, gerakan bayi agak cepat,pada
minggu ke-9, seluruh badan bayi bisa bergerak. Pada minggu ke-10,kepala bayi
bisa menoleh ke kanan dan kekiri.saat itu, ia juga bisa membuka rahang bawah
sehingga mulut terbuka dan bisa menghisap jari tangan pada minggu ke-13, bayi
mulai belajar menelan.
Pada usia kehamilan 15 minggu, tangan yang
ditempelkan pada perut ibu bisa merangsang gerakan bayi, selanjutnya, ibu akan
merasakan gerakan bayi untuk pertama kalinya pada minggu ke-16. Didalam dunia
kedokteran,peristiwa ini disebut quickening. Air ketuban yang semakin banyak
membuat gerakan bayi semakin leluasa.
Diiringi gerakan bayi yang dirasakan pada minggu
ke-16 ke atas, bayi juga akan belajar bernafas dengan udara kerena di dalam
rahim tidak ada udara’ bayi akan melakukan gerakan bernapas tetapi yang dihirup
dan dikeluarkan adalah air ketuban.
Banyak perubahan yang terjadi pada bayi trimester
kedua kehamilan.
1. Minggu
ke-13 hingga ke-16
Kepala bayi mulai terlihat lebih
kecil dibandingkan dengan tubuhnya, pasalnya, pertambahan ukuran tubuh lebih
besar. Lambung mulai befungsi,persendian juga mulai berfungsi dengan baik,
ovarium pada bayi perempuan mulai terisi dengan folikel.
2. Minggu
ke-17 himgga minggu ke-20
Terbentuk brown fat(lemak berwarna
cokelat) disekujur tubuh bayi yang berfungsi memberi rasa hangat dan energi.
Bayi semakin bertambah besar dan panjang. Pada akhir minggu ke-20,rambut
dikepala mulai tumbuh,finger print mulai terbentuk, dan bakal gigi juga mulai
terbentuk.
3. Minggu
ke-21 hingga ke-25
Tubuh bayi semakin
bertambah besar, mata terlihat mulai bergerak, dan indera pengecap mulai
berfungsi. Pada usia kehamilan 25 minggu, mata bayi bahkan sudah bisa membuka
dan menutup. Selain itu, bentuk telinga bayi terlihat sempurna dan mulai bisa
mendengarkan serta mengenali suara dari laur. Suara ibu masih merupakan suara
yang paling dominan dikenali oleh bayi.
Apakah bayi di dalam
kandungan sudah bisa belajar dan diajari?
Sampai sekarang potensi
bayi untuk belajar di dalam kandungan masih dipandang sebelah mata. Baru
akhir-akhir ini ada penelitian mengenai efek musik terhadap perkembangan bayi
didalam kandugan.
Hal-hal yang perlu
diperhtikan sebagai berikut :
1. Pendengaran
Bayi
mulai bisa mendengar sehak ibu hamil merasakan gerakan bayi untuk pertama
kalinya. Suara yang sangat dikenali adlah suara detak jantung ibu. Bayi sangat
familiar dengan suara ini. Karena itu, jika setelah lahir bayi ditempelkan
didada ibu, ia akan merasa tenang. Oran pendegaran terbentuk secara sempurna
ada umur kehamilan 24 minggu.
Sebuah
penelitian menunjukan, bayi yang
dibiasakan didengarkan musik klasik 20 minggu hingga melahirkan ternyata
mengalami perkembangan intelektual lebih baik daripada bayi yang tidak
didngarkan msuik.
2. Penglihatan
Penglihatan
janin mulai berfungsi pada umur kehamilan 25 minggu. Bayi bisa melihat apa yang
ada didalam rahim. Warna yang bisa dilihat sementara hanya hitam, putih, dan
abu-abu. Warn lain baru bisa dilihat dua minggu setelah bayi lahir. janin dalam
kandungan juga peka terhadap sinar dari luar. Jika dirasa sinar dari luar menyilaukan
mata, bayi akan menolehkan kepala untuk menghindari sinar itu disertai dengan
meningkatnya detak jantung bayi.
3. Indera
pengecap
Indera
pengecap bayi mulai terbentuk pada umur kehamilan 24 minggu. Bayi merasakan
rasa melalui air ketuban. Air ketuban ini akan berbeda-beda rasa nya sesuai
dengan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil. Karena itu, jika saat hamil ibu
suka minum jus apel, bayi yang lahir nantinya juga akan suka jus apel. Bayi
dalam kandungan juga bisa memilah jenis makanan yang dianggap tidak enak atau
membahayakan baginya, yakni dengan cara memberikan rasa mual dan rasa tidak
suka pada ibunya.
4. Indera
pembauan
Mulai
minggu ke-24 kehamilan, indera pembauan bayi mulai berfungsi. Ia akan belajar
bau dari air ketuban yang berada
disekitar nya.
5. Indera perabaan
Indera
perabaan mulai berfungsi terutama menjelang trimester ke-3 kehamilan. Bayi akan
memberikan respon berup tendangan kaki atau gerakan tangan jika bagian perut
ibu diraba dan ditekan.
b. Perubahan
tubuh dan gaya hidup ibu
Jika
perut diraba, ukuran rahim sudah terasa membesar karena janin sudah diatas
tulang simpisis. Perubahan yang paling mudah dilihat adalah daerah sekitar
outing payudara menjadi lebih hitam. Pada beberapa wanita terdapat garis-garis
hitam diperut bagian bawah pusar. Garis ini dikenal dengan nama linea nigra.
Berikut
ini tips kerja selama kehamilan :
1. Sering-seringlah
mengubah tubuh selama bekerja, terutama jika perkerjaan menuntut untuk sering
duduk.
2. Perbanyak
minu air putih
3. Bawalah
cemilan yang kaya akan energi seperti cracker keju, dan pisang.
4. Dan
konsultasikan dengan dokter anda tentang pekerjaan anda
Fase trimester ketiga
A. Pertumbuhan
dan perkembangan bayi
Pada trimester ke-3, pertumbuhn
bayi berlangsung dengan pesat. Organ-organ dalam tubuh bayi mulai matang sebagai
persiapan menghadapi proses persalinan dan kehidupan diluar tubuh ibu.
Berikut ini perubahan yang terjadi
pada bayi dalam kandungan selama trimester ke-3 :
1. Usia
28-33 minggu
Pada
usia ini pertambahan berat badan bayi ±200-250 gram. Refleks mengisap
bertambah, sebagai persiapan menyusui pada puting susu ibu setelah lahir kelak.
Kemauan mendengar bayi pun bertambah sempurna. Bayi mendengar bunyinyang
merambat melalui air 4x lebih cepat dibandingkan yang melalui udara
2. Usia
33 minggu
Pada
minggu ini bayi sudah dapat bereaksi secara penuh jika mendengar suara musik,
misalnya dengan melakukan tendangan. Waktu bayi sekarang lebih banyak
dihabiskan untuk tidur
3. Usia
35 minggu
Pada
saat ini produksi air ktuban mencapai puncak nya,yakni sekitar 1 liter. Dokter
akan memantau rata-rata jumlah air ketuban melalui pemeriksaan USG. Ini penting
karena degan melihat rata-rata jumlah air ketuban akan diketahui fungsi ginjal
bayi, normal atau tidak
4. Usia
36 minggu ke atas
Pada
saat ini an ditentukan apakah kepala bayi akan memasuki pelvis (engaged) atau
tidak (non engaged). Namun, penentuan masuk atau tidak nya kepala bayi ke
pelvis pada usia 36 minggu hanya berlaku pada kehamilan pertama.
Pasalnya,
pada kehamilan yang ke-2 dan seterusnya, kepala bayi akan memasuki pelvis
menjelang berlangsung nya persalinan. Jika pada kehamilan pertama usia 36
minggu kepala bayi belum masuk pelvis, berarti ada sesuatu yang perlu
dicurigai. Ada beberapa kemungkinan yng terjadi. Bisa jadi plasenta berada
dibagian bawah sehingga kepal tidak bisa masuk kedalam pelvis mungkin juga ada
kelainan pada kepala bayi seperti hidrosephalus (kepala membesar berisi
cairan).
Kemungkinan
lain adalah pinggul ibu yang memang kecil.
B. Perubahan
pada tubuh ibu
Pada fase ini, ibu hamil akan
merasa kembali kurang nyaman akibat bertambah besar nya rahim. Berikut ini
beberapa ketidaknyaman yang dirasakan ibu hamil pada trimester ketiga.
1. Sulit
tidur, karena posisi tidur tidak bisa senyaman sebelumnya. Jika tidur
terlentang, akan timbul rasa sesak karena himpitan dari rahim. Karena itu,
dianjurkan untuk tidur miring.
2. Sering
kencing, karena kandung kencing semakin tertekan oleh rahim sehingga daya
tampung nya semakin berkurang.
3. Kaki
bengkak ini dikarenakan beban jantung meningkat sehingga perlu waktu lebih lama
untuk menarik kembali cairan dari bagian tubuh paling jauh. Karena itu, setelah
beraktifitas disaranka untuk tidur dengan mengganjal kaki sebentar.
C. Gangguan
yang mungkin timbul
a. Preeklamsia
Preeklamsia
ada dua macam yakni ringan dan berat.
1. Preeklamsia
ringan, tekanan darah naik ≥ 140/90 mmHg dan protein urin +1/+2.
2. Preeklamsia
berat, tekanan darah naik ≥ 160/100 dan protein urin +3/+4.
b. Intra
uterine growth restricsion (IUGR)
IUGR
adalah suatu kondisi pada bayi yang dalam usia kehamilan aterm (>37 minggu)
berat badannya belum mencapai 2,5 kg. IUGR akan menyebabkan bayi yang lahir
lebih mudah terkena infeksi dan memerlukan perawatan ekstra.
c. Placenta
previa
Adalah
keadaan plasenta yang tidak pada tempat nya. Plasenta ini bisa menutupi jalan
lahir bayi, baik sebagian maupun seluruh nya.
d. Placenta
abrupation
Merupakan
lepas nya plasenta dari dinding rahim. Ada dua macam placenta abrupation,
yaknin disertai perdarahan dan tanpa disertai perdarahan.
e. Prematur
repture of the membrane (PRM)
PRM
merupakan pecah nya membrane amnion (ketuban) sebelum waktu nya. Gangguan ini
terjadi pada satu diantara 14 ibu hamil normal nya, mebran amnion, pecah
menjelang proses persalinan atau pada saat kepala bayi mau keluar lewat jalan
lahir.
PERUBAHAN ANATOMI DAN
FISIOLOGI IBU HAMIL
Sistem reproduksi
1. Uterus
a. Ukuran,
pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30x25x20 cm. Dengan kapasitas
lebih dari 4000 cc. Hal ini memungkinkan adekuat nya akomodasi pertumbuhan
janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot polos
rahim, serabut-serabut kolagen nya menjadi higroskopik, dan endometrium menjadi
desidua
b. Berat
Berat
uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir bulan
c. Posisi
rahim dan kehamilan
§ Pada
permulaan kehamilan, dlam posisi antefleksi atau retrofleksi
§ Pada
4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis.
§ Setelah
itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas
hati.
§ Pada
ibu hamil, rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri
d. Vaskularisasi,
arteri uterin dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan anak-anak
cabang nya. Pembukuh darah vena, mengembang dan bertambah.
e. Serviks
uteri, bertambah paskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini disebut dengan
tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan
mukus.
2. Ovarium
Ovulasi
berhenti namun masih terdapat korpus luteum grafiditas sampai terbentuk nya
plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron
3. Vagina
dan vulva
Oleh
karena pengaruh esterogen, terjadinya hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,
sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah dan kebiruan, kondisi ini disebut dengan
tanda chadwick.
Sistem kardiovaskular
Selama kehamilan, jumlah darah yang
dipompa oleh jantung setiap menit nya biasa disebut sebagai curah jantung
(cardiac output) meningkat 30-50 %. Peningkatakan ini mulai terjadi pada usia
kehamilan 6 minggu dan mencapai puncak nya pada usia kehamilan 16-28 minggu.
Oleh karena itu, curah jantung yang meningkat, maka denyut jantung pada saat
itirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70x/menit menjadi 80-90x/menit).
Pada ibu hamil dengan penyakit jantung dia dapat jatuh dalam keadaan
decompensate cordis.
Sistem
urinaria
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih
berat. Ginjal menyaring darah yang
volume nya meningkat (sampai 30- 50 % atau lebih), yang puncak nya terjadi pada
usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini
aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar )
Sistem
gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan
rektum dan usus bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi.
Sembelit semakin berat karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh tinggi
nya kadar progesteron.
Sistem
metabolisme
Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium
untuk pembentukan tulang nya dan ini terjadi ketika trimester terakhir oleh
karena itu, peningkatan asupan kalsium sangat diperlukan untuk menunjang
kebutuhan.
Sistem
muskuloskeletal
Esterogen dan pogesteron memberi efek
maksimal pada relaksasi otot dan ligamen
pelvis pada akhir kehamilan relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk
meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan pada
saat kelahiran.
-
Kulit
Topeng
kehamilan (cloasma gravidarum) adalah bintik bintik pigmen kecoklatan yang
tampak dikulit kening dan pipi.
Peningkatan
pigemantasi juga terjadi disekililing puting susu, sedangkan diperut bawah
bagian tengah biasa tampak garis gelap yaitu spiderangioma (pembukuh darah
kecil yang mebemberi gambaran seperti laba-laba ) bisa muncul dikulit, dan
biasa nya diatas pinggang.
-
Payudara
Beberapa
perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah
sebagai berikut :
1. Selama
kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat.
2. Dapat
teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli
3. Bayangan
vena-vena lebih membiru
4. Hiperpigmentasi
pada areola dan puting susu.
5. Kalau
diperas akan keluar air susu jolong (kolosterum) berwarna kuning
Sistem
endokrin
Selama siklus menstruasi normal,
hipovisis anterior memproduksi LH dan FSH merangsang folikel de graaf untuk
menjadi matang dan berpindah ke permukaan ovarium dimana ia dilepaskan.
PERUBAHAN
DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS SELAMA MASA KEHAMILAN
A.
Perubahan
peran selama kehamilan
Seiring
dengan usia kehamilan, ibu akan mengalamin perubahan psikologis dan pada saat
ini pula wanita akan mencoba untuk beradaptasi terhadap peran barunya melalui
tahap sbb:
1. Tahap
antisipasi
Dalam
tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan mengubah peran sosial
melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas khusu kehamilan) dan informal
melalui model peran (role model).
2. Tahap
honeymoon (menerima peran atau mencoba menyesuaikan diri)
Pada
tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara mencoba
menyesuaikan diri. Cara internal wanita akan mengubah posisinya sebagai
penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang terhadap
bayinya.
3. Tahap
stabil (bagaimana mereka dapat melihat
penampilan dalam peran)
Tahap
sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu titik stabil dalam
penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktifitas yang bersifat positif dan
berfokus untuk kehamilannya, seperti mencari tahu tentang informasi seputar
persiapan kelahiran, cara mendidik dan merawat anak, serta hal yang berguna
untuk menjaga kondisi kesehatn keluarga.
4. Tahap
akhir (perjanjian)
Meskipun
ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap mengadakan
perjanjian dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin menepati janji mengenai
kesepakatan-kesepakatan internal yang telah di buat berkaitan dengan apa yang
akan ia perankan sejak saat ini sampai bayinya lahir pula.
B.
Perubahan
psikologis trimester I (priode penyesuaian)
1. Ibu
merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.
2. Kadang
muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan. Bahkan kadang ibu
bertharap agar dirinya tidak hamil saja.
3. Ibu
akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil.
4. Setiap
perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan
seksama.
5. Oleh
karena perurtnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang
mungkin akan di beritahukannya kepada orang lain atau malah mungkin di
rahasiakannya.
6. Hasrat
untuk melakukan hubungan sex berbeda-beda pada tiap wanita, tetapi kebanyakan
akan mengalami penurunan.
C.
Perubahan
psikologis trimester II (priode kesehatan yang baik)
1. Ibu
merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa denagn kadar hormon yang tinggi.
2. Ibu
sudah bisa menerima kehamilannya.
3. Merasakan
gerakan anak.
4. Merasa
terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
5. Libido
meningkat.
6. M
enuntut perhatian dan cinta.
7. Merasa
bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.
8. Hubugan
sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru
menjadi ibu.
9. Ketertarikan
dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran
baru.
D.
Perubahan
psikologis trimester III (priode penantian dengan penuh kewaspadaan)
1. Rasa
tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, anrh, dan tidak menarik.
2. Merasa
tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir lebih tepat waktu.
3. Takut
akan merasa sakitdan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir
akan keselamatannya.
4. Khawatir
bayi akan di lahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan
perhatian dan kekhawatiran.
5. Merasa
sedih akan terpisah dari bayinya.
6. Merasa
kehilangan perhatian.
7. Merasa
mudah terluka (sensitif).
8. Libido
menurun.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisik
Status kesehatan
1. Kehamilan
pada usia tua
a. Segi
negatif kehamilan di usia tua
-
kondisi fisik ibu hamil dengan usia
lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses kelahirannya. Hal inipun
turut memengaruhi kondisi janin.
-
Pada proses pembuahan, kualitas sel telur
wanita usia ini sudah menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada wanita
dengan usia reproduksi sehat(25-30 tahun).
-
Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh
kondisi fisik ibu. Jika ibu mengalami penurunan kondisi, terlebih pada
primitua(hamil pertama dengan usia ibu lebih dari 40 tahun) maka keadaan ini
harus benar-benar diwaspadai.
b. Segi
positif hamil diusia tua
-
Kepuasan peran sebagai ibu
-
Merasa lebih siap
-
Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan
dan bayi lebih baik
-
Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
-
Mampu mnegambil keputusan
-
Karir baik, status ekonomi lebih baik
-
Perkembangan intelektual anak lebih
tinggi
-
Periode menyusui lebih lama
-
Toleransi pada kehamila lebih besar
2. Kehamilan
multipel
Pada kasus kehamilan multipel (
kehamilan lebih dari 1 janin) biasanya kondisi ibu lemah.ini disebabkan oleh
adanya beban ganda yang harus ditanggung, baik dari pemenuhan nutrisi, oksigen,
dll. Biasa nya kehamilan multipel mengindikasikan adanya beberapa penyakit
penyulit pada proses persalinan nya, sehingga persalinan operatif (sectio
caesaria-SC) lebih dipertimbangkan.
3. Kehamilan
dengan HIV
Pada kehamilan ibu yang mengidap HIV,
janin akan menjadi sangat rentan terhadap penularan selama proses kehamilannya.
Birus HIV kemudian besar akan ditransfer melalui plasenta kedalam tubuh bayi.
Status
gizi
Pemenuhan kebutuhan
nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhkan oleh ibu hamil agar dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang
dikandungnya dan
persiapan fisik ibu untuk menghadapi persalinan.
Gaya
hidup
Selain pola makan yang
dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat sekarang, ternyata ada beberapa gaya
hidup lain yang cukup merugikan kesehatan seorang wanita hamil. Misalnya
kebiasaan bergadang, berpergian jauh dengan berkendara motor, dll.
Gaya hidup ini akan
mengganggu kesejahteraan bayi yang dikandung nya karena kebutuhan istirahat
mutlak harus dipenuhi
Perokok
atau alkoholik
Ibu hamil yang merokok
akan sangat merugikan dirinya dan bayinya. Bayi akan kekurangan oksigen dan
racut yang dihisap melalui rokok dpat ditransfer lewat placenta ke dalam tubuh
bayi. Pada ibu hamil dengan merokok berat kita harus waspada akan resiko
keguguran, kelahiran prematur, BBLR, bahkan kematian janin.
FAKTOR PSIKOLOGIS
1.
Stresor internal
2.
Stresor eksternal
3.
Dukungan keluarga
4.
Penyalahgunaan obat
5.
Kekerasan yang dilakukan oleh pasangan
(partner abuse)
FATOR LINGKUNGAN,
SOSIAL, DAN BUDAYA
1.
Kebiasaan, adat istiadat
2.
Fasilitas kesehatan
3.
Ekonomi
4.
Kekerasan dalam kehamilan
5.
Tingkat pendidikan
6.
Pekerjaan
KEBUTUHAN
IBU HAMIL
KEBUTUHAN FISIK
Diet makanan
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus
dipenuhi.kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia,abortus,IUGR,inersia
uteri,perdarahan pasca persalinan seperti puerpealis,dll.
Sedangkan kelebihan makanan karena beranggapan
pemenuhan maknan untuk 2 orang akan berakibat kegemukan,pre-eklamsi janin
terlalu besar,dsb.
Hal penting yang harus diperhatikan sebenarnya
adalah cara mengatur menu dan pengelolaan menu tersebut dengan berpedoman pada
umum gizi seimbang,bidan sebagai pengawas kecukupan gizinya dapat melakukan
pemantauan terhadap kenaikan berat badan selama kehamilan.status gizi ibu yang
kurang baik sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab utama dari berbagai
persoalan kesehatan yang serius pada ibu dan bayi,yang berakibat terjadinya
bayi lahir dengan berat badan rendah ,kelahiran prematur,serta kematian
neonatal dan prematal.padahal,usaha perbaikan status gizi ibu hamil telah
banyak dilakukan diberbagai negara.
Pengaruh suplementasi multigizi mikro (MGM) dan
fe-folat terhadap status gizi makro ibu hamil dengan meggunakan penmbahan berat
badan hamil (PBBH) sbg indikator,masih sangat sedikit,padahal PBBH merupakan
indikator utama yang menentukan kehamilan,disamping berat badan pra hamil
(BBpH).berat badan sebelum hamil,PBBH,dan indeks masa tumbuh (IMT) masih
merupakan indikator yang banyak digunakan untuk menentukan status gizi
ibu.rendahnya PPBH yang diperburuk oleh rendahnya berat badan sebelum hamil dan
otomotis rendahnya IMT akan meningkatkan resikon kehamilan,seperti
BBLR,dilahirkan prematur,dan komplikasi pada saat melahirkan.
KEBUTUHAN ENERGI
Widya karya pangan dan gizi nasional menganjurkan
untuk ibu hamil untuk meningkatkann
asupan energinya sebesar 285 kkal perhari.pada trimester 1 kebutuhan
energi meningkat untuk orgenesis untuk pembentukan organ-organ penting janin
dan jumlah tambahan energi ini terus meningkat pada trimester II dan III,untuk
pertumbuhan janin.
Protein,ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan
protein sebanyak 68% menganjur untuk
menambah asupan protein 12% perhari atau 75-100 gr.
Zat besi,anemia sebagian besar disebabkan oleh
difisiensi zat besi,oleh karena itu perlu di tekankan pada ibu hamil untuk
mengkonsumsi selama hamil dan setelah melahirkan .kebutuhan zat gizi meningkat
300% (1040mg selama hamil) dan
peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama
hamil nmun perlu ditunjang dengan suplemen zat besi.
Asam folat,merupakan satu-satunya vitaminnnya yang
kebutuhannya meningkat selama hamil.asam folat sangat berperan dalam
metabolisme normal makanan meenjadi energi,pematngan sel darah merah,sintesis
DNA,pertumbuhan sel,dan pertumbuhan heme jika kekurangan asam folat ibu dapat
menderita anemia megaloblastik dengan gejala diare,depresi,lelah berat,dan
selalu mengantuk .
Kalsium,metbolisme kalsium selama hamil mengalami
perubahan yang sangat berarti.kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis
selama 5%.oleh karena itu asupan yang optimal perlu dipertimbangkan.sumber
utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya,udang,sarang burung,sarden dalam
kaleng,beberapa bahan makanan nabati,seperti sayuran warna hijau tua dll,maknan
yang tidak sehat atau berbahaya bagi janin adalah sbg berikut:
·
Hati dan produk hati.mengandung vitamin
A dosis tinggi (menyebabkan cacat pada janin)
·
Makanan mentah atau setengah mentah
karena resiko toksoplasma
·
Ikanyang mengandung metil
·
Kafein yang terkandung dalm
kopi,teh,cokelat
·
Vitamin A dalam dosis >20.000-50.000
Iu/hari
·
Obat-obatan
Sebenarnya kondisi ibu hamil tidak dalam
keadaan benar-benar berindikasi untuk diberikan pengobatan,sebaiknya pemberian
obat dihindari.
Lingkungan yang bersih
Salah satu kandungan
untuk keberlangsungan kehamilan yang sehat dan aman adalah lingkungan yang
bersih,karena kemungkinan terpapar kuman dan zat toksik yang berbahaya bagi ibu
dan janin.
Senam hamil
Kegunaan senam hamil
adalah melancarkan sirkulasi darah,nafsu makan bertambah,pencernaan menjadi
lebih baik,dan tidur menjadi nyenyak
Pakaian
Meskipun pakaina bukan
merupakan hal yang berakibat langsung terhadap kesejahteraan ibu dan
janin,namun perlu kiranya jika tetap dipertimbangkan beberapa aspek kenyamanan
dalam berpakaian.
Istirahat
dan rekreasi
Dengan adanya perubahan
fisik pada ibu hamil ,salah satunya beban berat pada perut sehingga terjadi
perubahan sikap tubuh ,tidak jarang ibu mengalami kelelahan,oleh karena itu
istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil.
Kebersihan tubuh
Kebersihan ibu hamil
diperhatikan karena dengan perubahan sistem metabolisme mengakibatkan peningkatan
pengeluaran keringat.
Perawatan payudara
Payudara merupakan
aspek yang sangat penting sebagai persiapan menyambut kelahiran sang bayi dlam
proses menyusui.
Eleminasi
Keluhan yang sering
muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eleminasi adalah konstipasi dan sering
buang air kecil.
TANDA-TANDA BAHAYA/ KOMPLIKASI PADA IBU DAN JANIN
SELAMA MASA KEHAMILAN
Kehamilan
muda
A. Abortus
1. Abortus
immminens.
Sering juga di sebut dengan keguguran
membakat dan akan terjadi jika di temukan pendarahan pada kehamilan muda, namun
pada tes kehamilan masih menunjukkan hasil yang positif. Dalam kasus ini
keluarnya janin masih dapat di cegah dengan memberikan terapi hormonal dan
antispasmodik serta istirahat.
2. Abortus
insipiens (keguguran sedang berlangsung)
Abortus ini terjadi apabila di temukan
adanya pendarahan pada kehamilan muda di sertai dengan membukanya ostium uteri
dan terabanya selaput ketuban. Penanganannya sama dengan abortus inkompletus.
3. Abortus
habitualis (keguguran berulang)
Pasien termasuk dalam abortus tipe ini
jika telah mengalami keguguran berturut-turut selama lebih dari 3 kali.
4. Abortus
inkompletus (keguguran bersisa)
Tanda pasien dalam abortus tipe ini
adalah jika terjadi pendarahan pervagina di sertai pengeluaran janin tanpa
pengeluaran desidua atau plasenta.
5. Abortus
kompletus (keguguran lengkap)
Pada abortus jenis ini akan di temukan
pasien dengan pedarahan pervagina di sertai dengan pengeluaran luruh hasil
konsepsi (janin dan desidua) sehingga rahim dalam keadaan kosong.
B. Kehamilan
mola
Di
sebut kehamilan anggur, yaitu adanya jonjot korion (chorionic filli) yang
tumbuh berganda berupa gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan
sehingga menyerupai anggur atau mata ikan. Ini merupakan bentuk neoplasma
trofoblas yang jinak (beningna).
Pasien
dengan kehamilan jenis ini akan memiliki tanda dan gejala sbb:
1. Pada
anamnesis di temukan tanda dan gejala seperti berikut ini
a. Terdapat
gejala-gejala kehamilan muda yang lebih nyata dari kehamilannormal, misalnya
mual muntah yang berlebihan.
b. Kadang
kala ada tanda toksemia gravidarum (pusing, gangguan penglihatan, dan tekanan
darah tinggi).
c. Terdapat
pendarahan yang sedikit atau banyak, warna tengguli tua atau kecoklatan seperti
bumbu rujak, tidak teratur.
d. Pembesaran
uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan.
e. Keluar
jaringan mola (seperti anggur) yang meruapakan diagnosis pasti, namun jaringan
mola ini tidak selalu di temukan.
2. Pada
inspeksi di temukan gejala dan tanda sbb:
a. Muka
dan terkadang badan kelihatan lebih pucat atau kekuning-kuningan, yang di sebut
muka mola (mola face).
b. Jika
gelembung mola samapai keluar, maka tanda ini akan kelihatan lebih jelas.
3. Pada
palpasi di temukan tanda dan gejala sbb:
a. Uterus
membesar tetapi tidak sesuai dengan usia kehamilan yang seharusnya.
b. Tidak
teraba bagian-bagian pallottement janin dan gerakan janin.
c. Adanya
fenomena harmonika, yaitu tinggi fundus uteri yang turun ketika darah dan
gelembung mola keluar, namun akan naik kembali karena terkumpulnya mola dan
darah baru.
4. Pada
auskultasi di temukan tanda dan gejala sbb:
a. Tidak
terdengar DJJ.
b. Terdengar
bising dan bunyi has.
5. Pada
tes kehamilan di temukan kadar HCG yang tinggi
6. Pada
pemeriksaan dapat di temukan tanda dan gejala sbb:
a. Rahim
lebih besar
b. Konsistensi
lebih lembek.
c. Tidak
ada bagian-bagian janin.
d. Terdapat
pendarahan.
e. Teraba
jaringan dikanalis servikalis dan vagina
7. Uji
sonde
Di lakukan dengan metode acosta sison.
Sonde (penduga rahim) di masukkan secara perlahan-lahan dan hati-hati ke dalam kanalis
servikalis dan kavum uteri.
8. Pada
fotorontgn abdomen tidak terlihat adanya kerangka janin (pada usia kehamilan
lebih muda dari 3 bulan kehamilan).
9. Pada
pemeriksaan USG di temukan adanya gambaran badai salju (gambaran khas pada
kehamilan mola) dan tidak terlihat adanya janin.
C. Kehamilan
ektopik
Di namakan kehamilan ini jika
kehamilan dengan hasil konsepsi tidak berada di dalam endometrium uterus.
Keadaan ini meningkat menjadi kehamilan ektopik tergantung pada usia kehamilan
lebih dari 10 minggu.
Diagnosis dan gejala-gejala klinis
yang biasanya di temui adalah sbb:
1. Pada
anamnesis di temukan tanda dan gejala amenore serta keluhan hamil muda dan
gejala hamil lainnya.
2. Pada
kehamilan ektopik terganggu jika terjadi abortus tuba, maka kemungkinan keluhan
tidak begitu berat hanya ada rasa sakit di perut dan pengeluaran darah
pervagina, yang kadang di kacaukan oleh diagnosis abortus biasa.
3. Perasaan
nyeri dan sakit yang tiba-tiba di perut seperti di iris-iris dengan pisau di
sertai dengan muntah dan bisa sampai jatuh pinsan.
4. Tanda-tanda
akut nyeri abdomen adalah sbb:
a. Nyeri
tekan yang hebat.
b. Muntah,
gelisah, pucat, dan anemis.
c. Pada
pemeriksaan tanda vital di dapat denyut nadi yang kecil dan halus, serta
tekanan darah yang rendah sampai tidak terukur.
5. Nyeri
bahu karena adanya rangsangan ke diafragma.
6. Terdapat
tanda culle, yaitu adanya warna biru lebam pada linea alba atau sekitar pusat.
7. Pemeriksaan
dalam di dapati adanya tanda-tanda berikut:
a. Adanya
nyeri goyang korsio
b. Douglas
crise.
c. Kavum
douglas terasa menonjol.
d. Teraba
massa retrouterin
8. Pervagina
keluar desidual case.
9. Pada
pemeriksaan palpasi dan perkusi terdapat tanda-tanda pendarahan intra
abdominal.
10. Pada
pemeriksaan Hb serial (di periksa setiap 1 jam) di dapati penurunan kadar Hb,
selain itu terjadi juga leukositosis.
11. Kuldosntesis
(doblas fungsi)
a. Bertujuan
untuk mengetahui adakah darah dalam kavum doblas.
b. Bila
keluar darah tua berwarna coklat sampai hitam yang tidak membeku atau hanya
bekuan kecil-kecil di atas kain kasa maka hal ini di katakan positif (fibrinasi),
dan menunjukkan adanya hematoma retroterin.
12. Cara
lain yang dapat di lakukan untuk mendiagnosis kehamilan ektopik terganggu
adalah dengan pemeriksaan diagnostik laparaskopi dan USG.
Hiperemesis
gravidarum
Hiperesis
gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan ganguan aktivitas
sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan kehidupan. Faktor-faktor yang dapat
menimbulkan hiperemesis adalah sebagai berikut.
1. Kemungkinan
vili korialis masuk kedalam darah.
2. Adanya
faktor alergi.
3. Adanya
faktor predisposisi.
4. Adanya
faktor psikologis.
Hiperemesis
gravidarum memiliki gejala-gejala yang berbeda sesuai dengan tingkatnya.
Berikut adalah uraian mengenai gejala hipermesis gravidarum berdasarkan tingkat
keparahannya.
1. Tingkat
1
a. Mual
muntah terus-menerus hingga memengaruhi keadaan umum,terjadi dehidrasi.
b. Tekanan darah menurun, denyut nadi meningkat,
dan dapat disertai dengan naiknya suhu tubuh.
c. Nyeri
epigastrium.
2. Tingkat
2
a. Dehidrasi
bertambah.
b. Gangguan
sirkulasi darah.
c. Gangguan
metabolisme.
3. Tingkat
3
a. Dehidrasi
makin berat
b. Mual
muntah berhenti.
c. Terjadi
pendarahan dari esopagus dan retina.
d. Gangguan
fungsi lever yang terus meningkat.
e. Penurunan
kesadaran.
f. Gangguan
saraf berupa ensefalopati wernickle
Pola makan untuk mengatasi keluhan
kehamilan dan kehamilan dengan resiko tinggi
A.
Mengurangi
keluhan kehamilan melalui makanan
1.
Mual
dan muntah
-
Sebelum bangun dari tempat tidur, anda
dapat makan makanan berserat seperti roti panggang, crackers, atau sereal.
Makanan tersebut dapat menghilangkan asam lambung, selanjutnya bangunlah dari
tempat tdur secara perlahan
-
Makanlah sedikit-sedikit (porsi kecil
tapi sering), yaitu setiap dua atau 3 jam agar lambung tidak kosong.
-
Pilihlah makanan kering seperti roti
panggang, biskuit, dan pop corn
-
Lebih dianjurkan mengonsumsi makanan
yang banyak mengandung vit. B1, seperti ikan kakap, udang, beras, dan gandum.
-
Pada waktu rasa mual timbul minumlah air
jeruk , dan minuman yang mengandung
karbonat
-
Jika merasa haus, cibalah mengulum
potongan es
-
Makanan yang perlu dihindari adalah
makanan berlemak atau makanan yang digoreng karena cenderung menimbulkan rasa
mual
-
Hindari juga yang mengandung gas ,
seperti kol, mentimun, nangka, ubi, dan durian.
-
Minum sesering mungkin diantara dua
waktu makan agar tidak kekurangan cairan
a.
Pegal
linu
Untuk mengurangi pegal linu sebaiknya
ibu hamil membatasi makanan yang tinggi posfat dan rendah kalsium seperti
daging sapi, soda, dan makanan yang diawetkan.
b.
Nyeri
ulu hati
Cara mengatasi nya :
1. Makan
lah sedikit-sedikit, tapi sering ( setidak nya 5x sehari, selain cemilan)
2. Makan
biskuit diantara waktu makan
3. Hindari
makanan yang digoreng, berlemak, terlalu berbumbu dan kopi
4. Hindari
makanan yang mengandung gas
c.
Susah
BAB(sembelit)
1. Setelah
bangun tidur, minum segelas air jeruk hangat
2. Minum
air 8-10 gelas sehari
3. Perbanyak
konsumsi serat dengan makan buah-buahan dan sayuran
B. Pola
makan untuk kehamialn beresiko tinggi
a. Kehamilan
dengan hipertensi
Ketika tekanan darah ibu naik, sebaiknya
kurangi konsumsi garam, bumbu instan, dan penyedap rasa.
b. Kehamilan
dengan anemia
Ibu dianjurkan mengonsumsi bahan makanan
yang kaya zat besi. Seperti, vitamin E, vitamin B12, asam folat , dan vitamin C
c. Kehamilan
dengan diabetes melitus
Sebaiknya menghindari makanan manis yang
mengandung gula pasir seperti coklat, escream, permen, selai, dan manisan.dan
batasi nuga makanan sumber karbohidrat seperti nasi, kentang roti, dan mie.
d. Kehamilan
dengan obesitas
Pola makan ibu harus diatur :
1. Konsumsi
menu dengan gizi yang seeimbang
2. Pilih
daging tanpa lemak dan ayam tanpa kulit
3. Perbanyak
buah dan sayuran
4. Hindari
makanan yang berlemak, goreng-gorengan dan minuman yang terlalu manis
5. Kurngi
makan yang mengandung karbohidrat
6. Mkanan
sebaiknya diolah dengan cara dikukus, direbus, dipanggang , atau ditumis
e. Kehamilan
dengan status gizi kurang
Yang harus dilakukan jika status gizi
ibu kurang sehingga kemungkinan buruk bisa dihindari :
Usahakan ibu banyak mengkonsumsi makanan
yang berprotein tinggi seperti telur, tahu, tempe, daging, dan ikan. Minuman
susu untuk tambahan energi, protein,kalsiun, fosfor,dan asam folat
0 komentar:
Posting Komentar